Sukseskan Sensus Pertanian, BPS Lampung Barat Gelar Apel Siaga

Sukseskan Sensus Pertanian, BPS Lampung Barat Gelar Apel Siaga

--

BACA JUGA:Mendo'akan Kedua Orang Tua Adalah Bentuk Kasih Sayang, Seperti Ini Do'anya

Sejak pertama kali dilaksanakan pada 1963, Sensus Pertanian ini menjadi sensus pertanian ketujuh di Indonesia. 

"Bersama Indonesia, tahun ini ada 17 negara lain yang juga akan melaksanakan sensus pertanian," ungkap Nasrullah.

Menurut dia, ST2023 mencakup 7 sub sektor, yaitu Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Perikanan, Peternakan, Kehutanan, dan Jasa Pertanian. 

Adapun cakupan unit usahanya meliputi Usaha Pertanian Perorangan (UTP), Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL).

BACA JUGA:Walikota Eva Dwiana Titip Pesan ke 1.260 Relawan SAPA, Wujudkan Kelurahan Ramah Anak

Di Indonesia, lanjut Nasrullah, pertanian memegang peran penting. 

Sektor Pertanian memberikan kontribusi sebesar 11,77 persen terhadap perekonomian Indonesia di Triwulan I 2023, terbesar keempat setelah sektor Industri Pengolahan, Perdagangan, dan Pertambangan. 

Di Kabupaten Lampung Barat sendiri, kontribusi sektor pertanian masih menjadi yang terbesar yaitu 46,23 persen dan memberikan lapangan usaha bagi lebih dari 70 persen penduduk yang bekerja.

Menurut dia, dalam Pencanangan ST2023 oleh Presiden Republik Indonesia tanggal 15 Mei yang lalu, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa sektor ini melibatkan hajat hidup orang banyak, sehingga akurasi data sangat diperlukan untuk menghasilkan akurasi kebijakan. 

BACA JUGA:Baca Doa Ini Agar Selalu Diberi Kesehatan

Oleh karena itu, hasil pendataan yang berkualitas dan bermanfaat menjadi harga mati. 

Untuk mencapai kualitas dan kebermanfaatan data yang diharapkan, BPS telah melakukan sejumlah langkah pembaharuan. 

Pertama, ST2023 dirancang untuk menjawab kebutuhan data di level nasional maupun level global dengan mengacu kepada program FAO bernama World Programme for the Census of Agriculture (WCA) 2020.

Kedua, pengumpulan data ST2023 bukan hanya dilaksanakan dengan metode konvensional, dimana petugas mengunjungi responden secara door-to-door menggunakan kertas dan pensil (Paper and Pencil Interviewing/PAPI). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: