Celugam Motif Rumpun Pesagi Seminung Svastika dalam Terminologi Jelma Lampung

Celugam Motif Rumpun Pesagi Seminung Svastika dalam Terminologi Jelma Lampung

Celugam Lampung motif Puttut Manggus--

DIANDRA NATAKEMBAHANG (Batin Budaya Poerba, Kebot Lamban Marga Agung, Gamolan Institute Lampung)

 

SVASTIKA diyakini adalah merupakan salah satu simbol tertua di dunia dan bahkan telah ada sejak sekitar 4000 tahun yang lalu, demikian berdasarkan temuan pada makam di Alaja Hoyuk pada wilayah Turki. 

Beragam varian Svastika dapat pula ditemukan pada tinggalan tinggalan arkeologis berupa ragam hias pada koin, keramik, senjata, perhiasan ataupun altar keagamaan yang tersebar pada wilayah geografis di berbagai penjuru dunia.

Kata Svastika terdiri dari kata Su yang berarti baik, kata Asti yang berarti adalah dan akhiran Ka yang membentuk kata sifat menjadi kata benda. 


Tipologi Svastika diberbagai belahan dunia--

Sehingga lambang Svastika merupakan bentuk simbol atau gambar dari terapan kata Svastyastu yakni Semoga dalam keadaan baik. 

Svastika terdapat pada beragam Suku Bangsa di dunia, simbol ini dikenal dengan berbagai nama seperti Svastika adalah merupakan istilah Sansekerta pada anak benua India, kemudian Tetragammadion di Yunani atau Fylfot di Inggris.

Sementara beberapa diantara motif Celugam Lampung dapatlah disinonimkan dengan Svastika itu sendiri.


Pengaplikasian Celugam Lampung Pedandanan Dilom Lamban--

Celugam sendiri adalah merupakan ragam hias Rumpun Pesagi Seminung yang tumbuh dan berkembang di Sekala Bekhak, daerah mana yang meliputi kabupaten Lampung Barat, OKU Selatan, Pesisir Barat dan Tanggamus diera kekinian. 

Dalam perkembangannya Celugam juga digunakan secara luas dalam Rumpun Suku Bangsa Lampung, terutama di sepanjang wilayah keadatan pesisir Lampung. 

Diantara motif yang paling menonjol adalah ragam hias yang merupakan perwujudan dari Svastika dalam terminologi Jelma Lampung.


Muli Lampung dengan Selendang Celugam--

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: