Masyarakat Ringin Jaya Masih Rasakan Sulitnya Akses Jalan

Masyarakat Ringin Jaya Masih Rasakan Sulitnya Akses Jalan

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Libur lebaran tidak sepenuhnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Pekon Ringin Jaya Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS) Kabupaten Lampung Barat untuk bisa berwisata maupun berkunjung ke sanak saudara di luar Pekon. 

Jalan yang berlumpur yang menjadi akses satu-satunya yang menghubungkan pekon setempat dengan Pekon lainnya di Kecamatan BNS, dalam kondisi yang memprihatinkan.

Kondisi jalan yang masih berupa tanah seketika berlumpur dan licin untuk dilintasi.

BACA JUGA:Terkait Penganiayaan dr Carel, Kemenkes RI Turunkan Tim ke Lambar

Hal itu dibenarkan oleh Peratin Ringin Jaya Hendri. Menurutnya, sesaat setelah hujan akses jalan sepanjang satu kilometer yang masih berupa tanah, nyaris tidak bisa dilalui oleh kendaraan. 

Sebab kondisi jalan berupaya tanjakan, yang hanya memungkinkan untuk bisa dilalui dengan kendaraan dengan rantai tambahan pada bagian ban.

"Iya, kondisinya setelah hujan sangat licin, karena itu banyak masyarakat kami yang menunda untuk bersilaturahmi ke tempat saudara atau ke tempat wisata, apalagi saat setelah hujan kendaraan nyaris tidak bisa melintas," ungkap Hendri.

BACA JUGA:Ketua DPD PPNI Lambar Percaya APH Proses Tegas Pelaku Kekerasan Terhadap dr Carel

Kondisi yang lebih memprihatinkan lagi ketika anak-anak dari Pekon setempat yang hendak  menuju sekolah baik SMP dan SMA sederajat, banyak anak-anak terjatuh bahkan seragam sekolah yang dikenakan terkadang kotor terkena lumpur.

"Kalau anak-anak sekolah itu sering kali terjatuh dan kadang harus terlambat tiba di sekolah atau pulang karena harus berjibaku melewati lumpur," ujar Hendri.

BACA JUGA:Sadis! Bocah 6 Tahun Digorok Hingga Tewas Oleh Pamannya Sendiri

Pihaknya berharap penanganan bisa dilakukan dengan maksimal, sehingga jalan yang masih berupa tanah khususnya yang kerap menjadi kendala sepanjang satu kilometer tidak lagi menjadi kendala bagi masyarakat.

"Tahun ini dikabarkan akan ditangani, tetapi anggarannya terbatas hanya Rp143 juta, kami berharap kedepannya bisa ditingkatkan lagi, sehingga jalan sepanjang satu kilometer yang kerap menyulitkan masyarakat bisa tertangani semua," pungkasnya.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: