2020-2022, Disdikbud Lambar Rehab 94 Rumdis Guru

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lambar mencatat dalam kurun waktu tiga tahun yaitu dari tahun 2020 hingga tahun 2022 terdapat 94 unit rumah dinas (Rumdis) guru di Sekolah Dasar (SD) yang telah dilakukan rehabilitasi oleh pemerintah daerah.

“Dari tahun 2020 hingga 2022 terdapat 94 unit rumah dinas guru yang dilakukan rehab,” kata Kepala Disdikbud Bulki Basri, S.Pd, M.M, Minggu (26/2/2023).

BACA JUGA:Tahun Ini, Bantuan Benih dan Pakan Ikan Nihil

Bulki menjelaskan, sebanyak 94 unit Randis rumah guru yang dilakukan rehab tersebut rinciannya pada tahun 2020 sebanyak 45 unit, tahun 2020 sebanyak 40 unit serta tahun 2022 hanya sembilan unit. 

“Rehab rumah dinas tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) fisik Bidang Pendidikan, ada yang melalui swakelola, pengadaan langsung/penunjukan langsung dan ada juga melalui lelang atau seleksi,” kata dia.

BACA JUGA:Ust Wahidin Ajak Pengurus NU Pekon Bahway dan Sukarame Percaya Diri Gerakkan Organisasi

Lanjut Bulki, direhabnya puluhan Rumdis guru tersebut sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah kepada tenaga pendidik di Kabupaten Lambar khususnya guru yang menempati Rumdis. 

“Rumdis yang direhab tersebut ada yang dilengkapi dengan perabot, seperti meja, kursi, lemari dan dipan,” tegasnya.

BACA JUGA:Tabrak Truk Pengangkut Sampah, Pelajar Asal BNS Meregang Nyawa

Masih kata dia, sejumlah Rumdis yang telah dilakukan rehabilitasi antara lain yaitu SDN Kegeringan, SDN 1 Ciptawaras, SDN 1 Sekincau, SDN 1 Sumber Alam, SDN 1 Karang Agung, SDN Tambak Jaya, SDN 3 Puralaksana, SDN 2 Hanakau serta SDN Mutar Alam.

Dengan direhabnya sejumlah Rumdis tersebut, Bulki berharap guru yang belum memiliki rumah tempat tinggal, dapat menempati rumah dinas tersebut dengan aman dan nyaman, sehingga dapat lebih meningkatkan kinerja dalam proses belajar mengajar di sekolah. 

BACA JUGA:Ribuan Warga Lambar Antusias Ikuti Jalan Sehat Bersama BUMN

“Untuk tahun ini kegiatan rehab Rumdis kemungkinan tidak ada karena keterbatasan anggaran,” tutupnya.*

Sumber: