Ketua DPRD Pesbar Minta Pengawasan Santri di Pondok Pesantren Maksimal

Ketua DPRD Pesbar Minta Pengawasan Santri di Pondok Pesantren Maksimal

Ketua DPRD Pesbar, Agus Cik--

MEDIALAMPUNG.CO.ID — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) menyoroti musibah salah satu santri di Pondok Pesantren Al-Falah, Kecamatan Pesisir Tengah, yang meninggal dunia akibat perkelahian sesama santri.

Ketua DPRD Pesbar, Agus Cik, mengatakan, dengan adanya kejadian santri yang meninggal dunia akibat perkelahian itu sangat fatal. 

Karena itu, dirinya berharap agar pengawasan santri di seluruh Pondok Pesantren di Kabupaten setempat lebih dimaksimalkan lagi. Sehingga, kejadian tindak kekerasan yang menyebabkan santri hingga meninggal dunia tidak lagi terulang.

“Jangan sampai kedepan kejadian serupa terulang lagi, karena itu sangat fatal. Terlebih daerah kita ini berjulukan sebagai Negeri Para Saibatin dan Ulama,” katanya, Jumat (16/9).

BACA JUGA:Penyidik dan JPU Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Santri

Menurutnya, dengan adanya musibah yang terjadi itu kemungkinan besar salah satunya karena kurangnya pengawasan dari internal Pondok Pesantren tersebut. Sehingga bisa terjadi perkelahian sesama santri dan lebih fatalnya lagi hingga meninggal dunia. 

Untuk itu, kejadian tersebut akan menjadi perhatian bersama, sehingga hal-hal seperti itu bisa diantisipasi sedini mungkin.

“Kita juga akan berkoordinasi dengan rekan-rekan anggota, serta Wakil I dan II DPRD Pesbar, apakah permasalahan ini akan dihearingkan bersama instansi terkait ataupun lainnya,” jelasnya.

Seperti diberitakan, salah satu santri di Pondok Al Falah Krui, Kelurahan Pasar Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) meregang nyawa setelah duel dengan rekannya sesama santri, sekitar pukul 00.20 Wib, Kamis (15/9/2022).

BACA JUGA:Begini Kronologi Duel Maut Santri di Pondok Pesantren Al Falah

Olin, salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di sekitar Pondok Pesantren setempat, mengaku dirinya juga baru tadi pagi mendapat informasi ada santri yang dibunuh karena berkelahi. Padahal di malam itu, santri yang meninggal sempat belanja di warung.

“Saya sempat kaget mendengar informasi itu, saat kejadian kami juga tidak mendengar ada keributan,” katanya.

Kapolsek Pesisir Tengah, Kompol Zaini Dahlan, S.H., mendampingi Kapolres Lampung Barat, AKBP Heri Sugeng Priyantho, S.IK, M.H., membenarkan ada kejadian tersebut.

“Iya benar, ada kejadian itu, tapi perkaranya sudah kita dilimpahkan ke Polres Lampung Barat, karena pelaku anak dibawah umur,” katanya.

BACA JUGA:Duel Sesama Santri, Hingga Merenggut Korban Jiwa

Sementara itu, Kasatreskrim AKP M.Ari Satriawan, S.H, M.H., mengakui Polsek Pesisir Tengah telah mengamankan terduga pelaku RZ (15) warga Pekon Ulok Manik Kecamatan Pesisir Selatan salah satu santri di Pondok Pesantren Al Falah Krui. 

Penangkapan pelaku berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP/B/652/IX/2022/SPKT/SEK PETENG/RES LAMBAR/POLDA LPG, Tanggal 15 September 2022.

 

Dijelaskannya, kejadian itu bermula pada Rabu (14/9) sekitar pukul 20.00 Wib, pelaku datang terlambat untuk mengikuti kegiatan belajar mengaji, saat itu yang menjadi pengajar pengajian adalah korban yakni DN (17), warga Pemangku Sukanegeri, Pekon Negeri Ratu Ngambur, Kecamatan Ngambur juga masih tercatat sebagai santri di Pondok Pesantren Al Falah.(yan/d1n/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: