Kemenag Akan Evaluasi Pondok Pesantren se-Pesbar

Kemenag Akan Evaluasi Pondok Pesantren se-Pesbar

Ilustrasi--

PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) dalam waktu dekat akan mengevaluasi seluruh Pondok Pesantren dan Madrasah dibawah naungan kantor Kemenag Pesbar. 

Itu sebagai upaya untuk pencegahan dan antisipasi agar tidak lagi terjadi kasus kekerasan terutama di pondok pesantren.

Kepala Kantor Kemenag Pesbar, Hi.Yulizar Andri, S.T, M.Ag., mengatakan pihaknya turut berduka cita kepada keluarga korban yang menimpa salah satu santri di Pondok Pesantren Al Falah, yang meninggal akibat pertikaian sesama santri itu. 

Kejadian ini menjadi pukulan bersama, dan ini merupakan yang pertama dan terakhir di Pesbar.

“Terutama di lingkungan pondok pesantren, Madrasah, sekolah atau  pendidikan lainnya di Pesbar ini kita harapkan tidak terjadi lagi musibah serupa,” katanya, Kamis (15/9).

BACA JUGA:Duel Sesama Santri, Hingga Merenggut Korban Jiwa

Dijelaskannya, kantor Kemenag Pesbar berharap seluruh pondok pesantren, dan Madrasah di Kabupaten Pesbar agar lebih membuka diri. 

Selain itu juga dapat menghilangkan budaya kekerasan, serta dapat mensosialisasikan Sekolah Ramah Anak (SRA) di lingkungan Madrasah maupun pondok pesantrennya masing-masing.

“Sosialisasi mengenai SRA tentu sangat penting, salah satunya sebagai upaya pencegahan kekerasan terhadap anak. Sehingga ini harus benar-benar dijalankan dengan maksimal,” jelasnya.

Masih kata dia, pihaknya juga berharap agar pengawasan yang dilakukan oleh guru, kiyai, pengasuh pondok pesantren, maupun orang tua  dan terkait lainnya dapat lebih ditingkatkan dan dimaksimalkan kembali. 

BACA JUGA:Begini Kronologi Duel Maut Santri di Pondok Pesantren Al Falah

Sehingga, semua kegiatan terutama para santri di lingkungan pondok pesantren di Pesbar ini bisa terus terpantau dengan lebih maksimal lagi.

“Kejadian yang ada di pondok pesantren Al Falah hingga ada satu santri yang meninggal dunia itu tentunya murni musibah, bukan karena ada unsur-unsur lainnya. Artinya karena adanya pertikaian antar santri,” katanya.

Dikatakannya, dengan adanya musibah tersebut, tentu Kemenag juga melarang keras adanya kekerasan terhadap anak dilingkungan pondok pesantren maupun Madrasah dan lembaga pendidikan lainnya di bawah naungan Kemenag Pesbar. 

Selain itu, khususnya pondok pesantren untuk dapat lebih mengintensifkan pengawasan terhadap santrinya. Selain itu juga pengawasan lainnya terhadap santri di lingkungan pondok pesantren.

BACA JUGA:Siswa Madrasah Asal Pesbar Akan Wakili Lampung di Ajang KSM Tingkat Nasional

“Karena seluruh santri yang ada di dalam pondok pesantren merupakan tanggungjawab pengasuh, kiyai, maupun gurunya, sehingga apapun yang dikerjakan oleh santri baik saat mengaji ataupun setelah mengaji, dan kegiatan lainnya itu harus diketahui,” jelasnya.

Masih kata dia, Yulizar, dengan adanya kejadian musibah di salah satu pondok pesantren di Pesbar ini tentunya Kemenag Pesbar akan mengevaluasi seluruh pondok pesantren. 

Bahkan, dalam waktu dekat akan mengumpulkan seluruh pimpinan pondok pesantren, termasuk Madrasah untuk membahas persoalan ini. Untuk jumlah pondok pesantren di Pesbar ini ada sekitar 12-an pondok.

 

“Kita akan bahas bersama mengenai adanya kejadian musibah tersebut, agar kedepan tidak terulang kembali. Jangan sampai kedepan dengan adanya kejadian ini menjadi momok bagi masyarakat yang ingin memondokkan anak-anaknya menjadi takut. Yang jelas adanya kejadian tersebut merupakan musibah,” pungkasnya.(yan/d1n/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: