Bupati Dewi Handajani Kukuhkan P3A Tanggamus
Bupati Dewi Handajani mengukuhkan dan melantik Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Kabupaten Tanggamus.-Foto Edi Herliansyah-
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Bupati Tanggamus Dewi Handajani mengukuhkan dan melantik Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Kabupaten Tanggamus periode 2022-2026, Senin 18 Juli 2022.
Hadir pada acara pengukuhan yang juga dikemas dengan acara sosialisasi dan bimbingan teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada hari itu, diantaranya, ketua komisi IV DPR RI Sudin, Direktur Irigasi Kementerian Pertanian RI, Ir. Rahmanto, ketua DPRD Tanggamus, Heri Agus Setiawan, wakil bupati AM Syafi'i dan para petani pemakai air.
Bupati Dewi Handajani dalam sambutannya mengucapkan selamat atas Pengukuhan dan Pelantikan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Kabupaten Tanggamus.
"Saya ucapkan Selamat kepada yang telah dikukuhkan, semoga dapat mengemban amanah dan dapat menjadikan insan pertanian di Kabupaten Tanggamus menjadi lebih Profesional dan handal," kata Dewi.
BACA JUGA:Pemkab Tanggamus Pacu Capaian Vaksinasi Covid-19
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi tersier menjadi hak dan tanggung jawab P3A. Untuk pengembangan sistem dan pengelolaan air irigasi yang baik dan berkelanjutan diperlukan kelembagaan yang kuat. Agar dapat meningkatkan produktivitas dan produksi petani.
"Mari kita terus bekerja keras menjaga kekompakan dan sinergitas agar semua pekerjaan dapat terlaksana dengan baik dan optimal sehingga ada peningkatan kesejahteraan masyarakat di Bumi Begawi Jejama," kata Dewi Handajani.
Pengairan yang baik merupakan tulang punggung petani dalam pencapaian keberhasilan produksi hasil pertanian, serta mendorong terwujudnya pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
“Akan tetapi ada beberapa kendala yang dihadapi petani terutama dalam bidang pengairan, karena pada saat musim tanam tiba terkadang air tidak mencukupi kebutuhan, maka kehadiran P3A dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut dengan sistem pembagian air yang adil dan merata,” ungkapnya.
BACA JUGA:Kasus Pemalsuan Tanda Tangan, Rektor Unila : Mahasiswa Harus Taat Aturan Hukum
"Harapan kami, P3A Kabupaten Tanggamus mampu menciptakan masyarakat petani yang mandiri modern dan sejahtera. Para pengurus yang dikukuhkan ini harus mampu memperkuat kelembagaan P3A Kabupaten Tanggamus dan mampu mewujudkan pertanian yang hemat air dan ramah terhadap lingkungan sehingga mampu meningkatkan hasil produksi pangan di Kabupaten Tanggamus,” harapnya.
Sementara itu Direktur Irigasi Kementerian Pertanian, Rahmanto dalam sambutannya mengucapkan syukur karena dapat mengikuti acara pengukuhan P3A kabupaten Tanggamus dan nantinya akan dilanjutkan acara bimtek untuk pengurus P3A.
Karena seperti yang diketahui, pangan merupakan aspek yang sangat penting dan krusial dalam kebutuhan pokok manusia yang tentunya harus dipenuhi.
Dimana seiring dengan bertambahnya populasi manusia, pangan kita harus meningkat juga harus kita sediakan.
BACA JUGA:Jamaah Haji Asal Bandarlampung Telah Tiba
"Jadi untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut maka kementerian pertanian berusaha untuk meningkatkan produksi pertanian kita,” kata Rahmanto.
Namun di sisi lain untuk meningkatkan produksi pertanian tersebut tentunya ada masalah masalah yang harus kita hadapi bersama.
“Salah satunya yang paling penting adalah masalah air karena sumber daya air semakin menurun,” tuturnya.
Tentunya ini akan diperparah apabila kondisi jaringan irigasi rusak. Karenanya ini harus diatasi bersama.
BACA JUGA:Keracunan Usai Riungan, 49 Warga Dilarikan ke Puskesmas Roworejo
Karena itu P3A sebagai pejuang, sebagai terdepan dalam peningkatan ketahanan pangan, karena tidak mungkin kita ini bisa tanam tanpa air.
Oleh karena itu P3A ini harus menjadi imamnya, ketika upaya untuk meningkatkan produksi, P3A menjadi leadernya.
"Sebagai contoh begini, P3A bisa mengetahui, ini mau menjelang kemarau sumber daya airnya tinggal berapa debitnya. Air yang tersedia tinggal berapa, lah kalo memang ini mencukupi seluruh area oke, kita harus manut pada imam tadi.”
“Tapi kalo misalkan oh sumber daya air ini tinggal separo, ya mungkin yang pagi diatur sebagian 50% atau diatur gilirannya sesuai dengan sumber daya air yang ada,” pungkasnya. (ehl/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: