Harun Ungkap Alasan Simpangsari Jadi KTN

Harun Ungkap Alasan Simpangsari Jadi KTN

Medialampung.co.id - Didaulat sebagai Kampung Tangguh Nusantara (KTN) oleh Polri, Pekon Simpangsari, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat berkomitmen akan meraih apa yang menjadi sasaran dari program yang muncul akibat Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) tersebut.

Peratin Simpangsari Harun Sohar, mengatakan, atas nama masyarakat Pekon Simpangsari, yang menjadi wakil dari Kecamatan Sumberjaya dalam Program KTN menyampaikan terimakasih atas kepercayaan tersebut kepada Polri khususnya Polres Lambar dan Polsek Sumberjaya.

Harun mengatakan, ada beberapa faktor dijadikannya pekon itu sebagai KTN. Dimana sejak terjadinya pandemi Covid-19 awal 2020, banyak kegiatan antisipasi, pencegahan dan pemutusan mata rantai penularan virus corona dilakukan.

Pertama di bidang kesehatan, telah dibentuk tim relawan Covid-19, selanjutnya menyediakan tempat (posko) kesehatan, juga penyiapan rumah isolasi. Melaksanakan kegiatan penyemprotan cairan desinfektan di fasilitas umum, rumah warga secara berkala, termasuk pembagian masker secara gratis.

Dan tak kalah pentingnya pemantauan dengan tertib data masyarakat Pekon Simpangsari yang masuk dan keluar, dan tercatat sampai berita ini diturunkan sebanyak Seratus orang yang keluar masuk. Begitu juga selanjutnya penerapan protokol kesehatan (prokes) menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Langkah preventif kedua, Pekon Simpangsari juga memprogram kegiatan di bidang pangan. Sebagai persiapan dini, karena tidak tahu kapan pandemi Covid-19 berakhir. Masyarakat bersama Satuan Tugas (Satgas) pekon, dan aparatur bercocok tanam memanfaatkan lahan (tanah) aset pekon seluas 6000 meter persegi untuk Program Pangan Mandiri (PM) dengan ditanami pisang, jagung, singkong serta umbi rambat. [caption id="attachment_157511" align="aligncenter" width="806"] Peratin Simpangsari Harun Sohar[/caption]

Sekaligus memanfaatkan lahan pekarangan milik warga. "Tahun ini juga kami memprogramkan lumbung pangan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)," terang Harun.

Sementara dibidang sosial ekonomi. Pekon Simpangsari berusaha semaksimal mungkin untuk kalangan menengah kebawah di bidang pemerataan tanpa terkecuali. Salah satu contoh program pembangunan rumah tidak layak huni Tahun Anggaran 2020 sebanyak 87 unit rumah. Dan kini sudah ditempati dengan fasilitas sanitasi cukup.

Tak kalah perlunya, untuk pendapatan dan penghasilan. Pekon Simpangsari memprogramkan Padat Karya Tunai Desa (PKTD), sesuai dengan sinkronisasi pemerintah pusat sampai dengan pemerintah daerah. Melalui kegiatan pembangunan fisik seperti rabat jalan dan drainase, ditambah dengan kegiatan pemberdayaan lembaga masyarakat.

Termasuk di bidang Hankamnas, masyarakat pekon menyadari bahwa keamanan dan ketertiban adalah kebutuhan masyarakat, maka kamtibmas adalah tanggung jawab semua masyarakat. Dengan mengaplikasikan upaya diantara yang sudah dilaksanakan yakni ronda malam, yang didampingi secara intensif oleh Petugas Bhabinkamtibmas Paheri, dan Petugas Babinsa Ariyadi.

Di sektor pendidikan, sesuai dengan komitmen Kabupaten Lambar sebagai, Kabupaten literasi, konservasi dan tangguh bencana. Pekon Simpangsari memiliki sarana prasarana pendidikan TK, Paud SD, SMP dan Madrasah. Selain itu juga adanya program pemerintahan pekon yakni pemberdayaan dan pembinaan kemasyarakatan yang tujuannya untuk peningkatan kapasitas perangkat pekon, lembaga maupun masyarakat.

"Yang terpenting di Pekon Simpangsari. Khusus untuk tunas bangsa tidak ada alasan untuk tidak sekolah. Karena pemerintah Kabupaten Lambar sudah menyalurkan seragam gratis serta kemudahan lainnya," ujarnya.

Di akhir sambutannya, Peratin Harun Sohar menyampaikan masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang telah dan akan dilakukannya bersama aparatur pemerintahan pekon. Untuk itu harapannya jelas mohon arahan petunjuk dan pembinaan kepada Kapolres Lambar AKBP Rachmad Tri Haryadi, S.Ik., M.H., Tentang KTN tersebut.

Begitu juga kepada lembaga dan perangkat yang sudah bersukarela secara ikhlas menjadi relawan Covid-19 sebagai garda terdepan dan benteng terkuat dengan masyarakat untuk memutus rantai Covid-19 bersama Bidan Desa Lita dan Eli.

"Dalam semua ini selain inten melakukan pertemuan kami juga memanfaatkan koordinasi dengan komunikasi lewat gadget," tandasnya. (r1n/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: