Satu PDP Asal Bandarlampung yang Meninggal Dunia Punya 3 Penyakit Penyerta
Medialampung.co.id - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, juga juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung, Reihana membenarkan jika terdapat satu pasien dalam pengawasan (PDP) asal Kota Bandarlampung meninggal dunia.
Pasien berjenis kelamin laki-laki usia 65 tahun itu terindikasi dengan diagnosis chronic heart failure (gagal jantung), diabetes melitus, dan suspek bronkitis.
"Selain pasien tersebut sudah lansia, dia juga memiliki komordibiti beberapa penyakit kronis penyerta," kata Reihana saat memberikan keterangan, Sabtu (12/4).
Pasien tidak memiliki riwayat perjalanan dari dan keluar daerah terjangkit, ataupun dikunjungi orang lain yang positif Covid-19, hanya saja ada riwayat kontak dengan anaknya yang baru pulang dari Serang sejak 2 minggu terakhir sebelum ia sakit.
Setelah ia merasa tidak enak badan, pasien tersebut lalu mengunjungi klinik untuk berobat, dengan keluhan gejala Covid-19, seperti demam, sesak nafas, dan diare sebanyak empat hingga lima kali dalam sehari.
Lanjut Reihana, karena tidak menunjukan perubahan pada tanggal lima April 2020 pasien tersebut dibawa ke rumah sakit swasta di Bandarlampung untuk berobat.
"Sesak nafasnya semakin berat sampai tersengal-sengal, badannya lemas, punya riwayat diare, dan ada beberapa penyakit penyerta juga," lanjutnya.
Selama empat hari mendapat perawatan, kondisinya semakin buruk. Sehingga pada tanggal sembilan April 2020, kadar oksigen dalam darah (SpO2) nya hanya 63 persen serta terpasang NNM sebanyak 12 liter sejak satu jam namun tidak ada perubahan.
"Lalu pada pukul 11.00 WIB, pasien tersebut dirujuk ke RSUD Abdul Moeloek," katanya.
Pada 10 April 2020 siang hari kondisi pasien tersebut sempat stabil dan pada sore hari kembali menurun. Lalu pada keesokan harinya, tanggal 11 Maret 2020 pukul 03.30 dilakukan kejut jantung namun sudah tidak merespon.
"Lalu pada jam 03.30 pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia," katanya.
Saat ini Dinkes Provinsi Lampung yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung sudah mengirim Sean tenggorokan pasien tersebut untuk menentukan apakah positif atau negatif Covid-19.
"Swab sudah kami ambil dan sudah kirim, kita tinggal menunggu hasilnya beberapa hari lagi," tutup Reihana. (ded/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: