Puluhan Hektar Sawah Terendam Banjir, Pendangkalan Sungai Diduga Jadi Biang Keladinya

Puluhan Hektar Sawah Terendam Banjir, Pendangkalan Sungai Diduga Jadi Biang Keladinya

Medialampung.co.id - Ahirnya yang dikhawatirkan para petani di Kabupaten Waykanan terjadi juga, intensitas hujan yang tinggi menyebabkan puluhan hektar sawah milik warga Kampung Sari Kaya, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, terendam banjir.

Kondisi ini membuat para petani merugi, karena padi yang mereka tanam membusuk dan mati. 

Bahkan, luapan air bukan hanya merendam tanaman padi, tetapi juga hingga merendam pemukiman warga.

"Tanaman padi yang baru ditanam sekitar 40 hari mulai membusuk dan mati, karena terus tergenang air, sehingga dipastikan tanaman padi kami ini harus ditanam ulang," ujar Andre warga setempat, Kamis (6/1). 

Menurut Andre, penyebab banjir tersebut selain tingginya curah hujan selama beberapa hari terakhir, diduga juga disebabkan karena pendangkalan dan penyempitan Sungai Hanibung yang bermuara ke Sungai Tajab, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar. 

Imbas dari banjir ini, petani pun mengalami kerugian, sekitar Rp5 juta per hektarnya. Selain itu banjir yang menggenangi rumah warga dan satu mushola beserta persawahan diprediksi akan berimbas pada mundurnya masa panen, karena petani harus mengganti semua tanaman padi yang mulai membusuk dan mati. 

Menurut Samsul, petani di Desa Sari Jaya, air meluap setelah hujan mengguyur pada Kamis dini hari. Luapan air sungai menggenangi sawah petani hingga dada orang.

"Sawah petani banyak yang sudah ditanami padi masih muda sekitar dua minggu dan satu bulan lebih," katanya. 

Ia menuturkan di desa lainnya, sawah yang terendam bisa sepinggang orang dewasa, karena letak sawahnya yang lebih rendah. Hujan yang mengguyur desanya, terjadi beberapa hari terakhir. 

Bila masih turun hujan, ia mengatakan genangan air di sawahnya tidak akan surut karena tidak ada pembuangan air.

Saat ini para petani minta pemerintah setempat melakukan normalisasi daerah aliran Sungai Hanibung. Karena jika setiap musim hujan tiba, areal persawahan dan beberapa rumah warga di wilayah itu selalu terendam banjir, dan petani terus merugi.

Kini para petani hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah daerah setempat segera memberikan perhatian serius terhadap para petani yang sawahnya kerap dilanda banjir di kala musim penghujan.(sah/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: