Parosil Perintahkan Jajaran Atasi Konflik Gajah 

Parosil Perintahkan Jajaran Atasi Konflik Gajah 

Medialampung.co.id -  Bupati Lampung Barat, Hi. Parosil Mabsus  memerintahkan jajarannya untuk melakukan berbagai upaya dalam rangka  mengatasi konflik  gajah yang tengah terjadi di Pekon Gunungratu Kecamatan Bandarnegeri Suoh (BNS).

Perintah untuk mengatasi konflik gajah tersebut disampaikan Parosil melalui Pj. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Lambar Drs. Adi Utama, pada coffe  morning yang digelar di Aula Kagungan, Senin (14/3).

”Bapak Bupati telah memerintahkan seluruh jajaran untuk segera mengatasi konflik gajah tersebut. Mengingat, kawanan gajah tersebut hingga hari ini belum menjauh dari pemukiman,” ungkap Adi Utama kepada seluruh kepala Perangkat Daerah. 

Dalam penanganannya, kata dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar untuk melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait, baik dari kecamatan hingga pekon. 

Kemudian, langkah selanjutnya BPBD menerjunkan satgas Konflik gajah yang dibantu petugas Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Wildlife Conservation Society (WCS) serta masyarakat setempat untuk berupaya menggiring kawanan gajah agar menjauh dari pemukiman.

"Satgas telah berupaya melakukan blokade terhadap jalan masuk kawanan gajah tersebut ke pemukiman warga dan menggiringnya untuk kembali ke hutan dengan peralatan seperti bunyi-bunyian petasan,” bebernya.

Seperti diketahui, sebanyak 18 ekor gajah yang dikenal sebagai kelompok Bunga dan Kelompok Jambul kembali meneror warga Pemangku Pedukuhan Pekon Gunungratu Kecamatan Bandarnegeri Suoh (BNS) sejak beberapa hari lalu.

Kawanan gajah ini sempat masuk ke pemukiman penduduk setempat, pada Sabtu (12/3) dan hingga Minggu (13/3) satwa berbadan tambun tersebut masih belum menjauh.

Anggota DPRD Lambar asal BNS Sugeng Hari Kinaryo Adi yang turut serta bersama petugas TNBBS, WCS, Mahout dan Satgas Konflik Gajah0 Pekon Gunungratu melakukan blockade kawanan gajah tersebut mengungkapkan, dampak dari konflik kali ini sebuah pabrik penggilingan padi milik warga setempat dijebol oleh gajah dan sempat mengacak-acak padi yang ada di dalam pabrik tersebut.

"Selain itu, kawanan gajah ini juga merusak tanaman milik masyarakat seperti pisang dan pepaya, dan hingga hari ini masih berpotensi kembali memasuki permukiman penduduk," bebernya. (nop/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: