LPPM Unila Obrolkan Seputar Gagasan Baru Wisata Temiangan Hill dan Kampung Kopi
--
Medialampung.co.id - Lembaga Peneliti dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Lampung (Unila) presentasi dengan pengelola wisata Kampung Kopi dan Temiangan Hill Kabupaten Lampung Barat di wisata Kampung Kopi, Pekon Rigisjaya, Kecamatan Airhitam, Kamis (9/6).
Dalam presentasi yang dikemas dalam ngobrol santai tentang desa wisata 'Smart Village' dengan tema Pengembangan Desa Wisata Penguatan Peran Kelompok Sadar Wisata berbasis Heptahelix of Millennials Of Agrotourism. Atau model gagasan baru pengembangan desa wisata era pandemi. Diantaranya membahas tentang promosi, Marketing dan paket wisata yang terintegrasi.
Dalam obrolan itu Dr. Anna Gustian Zainal, S.Sos., M.Si., Dari LPP Unila menyampaikan, perlu adanya kolaborasi antara pihak pemerintah dari tingkat pekon sampai pusat dengan beberapa stakeholder seperti akademisi dan para tour-tour travel agar percepatan ekonomi di bidang wisata cepat pulih, pasca Pandemi ini.
Anna menambahkan bahwa pekon dan pengelola sudah harus melakukan dan mengembangkan kolaborasi dengan tempat wisata lain menjadi satu paket, sehingga orang yang berkunjung itu tidak hanya dalam saja tempat wisata saja.
Sementara Peratin Trimulyo Buchori, S.P., menceritakan awal mula adanya Wisata di Pekon Trimulyo yaitu Temiangan Hill yang awalnya diinisiasi oleh anak muda yang bisa melihat lokasi itu untuk dikembangkan menjadi tempat wisata Pekon, sampai terjadinya hibah tanah oleh masyarakat kepada Pekon.
Sehingga dengan hibah tersebut pekon bisa masuk andil dalam penanganan Sarana Prasarana (Sarpras) di lokasi wisata itu.
Maka terkait dengan wisatanya itu sendiri peluangnya sangat besar, karena wisata saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Buchori menyebutkan tipikal wisatawan milenial setiap berkunjung seperti ke tempat wisata di posting media sosial (medsos) Facebook, WhatsApp, Instagram dan web sehingga setiap ada pengunjung yang datang otomatis itu sudah menjadi bagian dari promosi. Sehingga itu memudahkan pengelola dalam melakukan publikasi.
"Postingan ini jadi peluang pengelola wisata seperti juga menjual aksesoris (cinderamata) tentang wisata itu. Karena setiap kita dari jalan-jalan pasti saudara, rekan dan kerabat tanyakan dan minta oleh-oleh," imbuhnya.
Ditempat yang sama di tambahkan Peratin Rigisjaya wisata Kampung Kopi Sugeng mengucapkan terima kasih telah memilih Rigisjaya menjadi lokasi diskusi ini. Pekon Rigisjaya telah melakukan banyak terkait kegiatan wisata, tetapi masih tetap butuh pembinaan lanjut," tandasnya.
Seperti diketahui dua destinasi wisata tersebut seperti Temiangan Hill dikenal dengan sebutan Negeri Diatas Awan, yang mana puncak gunung Temiangan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dibawah binaan Pemerintahan Pekon Trimulyo besutan Peratin Buchori.
Sementara Kampung Kopi mencirikan Kabupaten Lampung Barat sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di Indonesia yang dalam pembangunan wisatanya dilaksanakan Pemkab dan dikelola Pokdarwis Pekon Rigisjaya. (r1n/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: