Bawaslu Lambar Terus Menyisir Ketat Perubahan Angka di C1

Bawaslu Lambar Terus Menyisir Ketat Perubahan Angka di C1

Medialampung.co.id, BALIKBUKIT - Rapat pleno hasil penghitungan dan rekapitulasi suara Pemilu 2019 tingkat Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lampung Barat, masih berjalan alot. Berbagai temuan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lambar seperti perbedaan data antara milik KPUD dan Bawaslu mengharuskan pihak penyelenggara harus membuka kotak suara, bahkan pleno sempat di skor beberapa jam, karena petugas harus mencari kota suara yang telah tertumpuk di gudang penyimpanan. Komisioner Bawaslu Lambar Divisi Hukum, Penanganan Pelanggaran, dan Sengketa, Iin Gusanto, ditemui disela-sela jalannya pleno di Aula Kagungan Sekretariat Daerah mengatakan, dalam jalannya pleno banyak ditemukan perubahan angka yang ternyata tidak bisa dijelaskan dengan baik oleh pihak penyelenggara. "Kami menyisir secara ketat perubahan angka di c1 kami dan pada form DAA hasil pleno PPK, hasilnya banyak sekali perubahan angka yang tidak bisa dijelaskan oleh mereka, yang harusnya detail perubahan ini terdokumentasi dengan jelas dan empirik di form DA2," ungkap Iin. Berkaitan banyaknya temuan di pleno tingkat kabupaten, Iin, memastikan bahwa sebenarnya jajaran Panwascam sudah bekerja dengan baik, bahkan catatan kejadian khusus labih banyak dari DA 2 PPK. "Catatan-catatan ini sudah kami analisis dan tidak kami tanyakan lagi di pleno kabupaten ini. Banyak sekali fakta perbedaan yang kami sampaikan adalah terbukti merupakan kesalahan input dari PPK," kata dia. Bahkan, kata dia, saat pleno untuk Kecamatan Batubrak, pihaknya membacakan rekomednaai yang ditandatangani oleh ketua Panwascam Ahmad Sarlin, tentang kesalagan pada hasil perolehan dalam form DAA, dan sudah diperbaiki di dalam pleno. "Dalam jalannya pleno di tingkat kabupaten ini, kami menggunakan aplikasi yang memang ketika ada perbedaan data atau salah input data akan cepat diketahui, dan dari temuan kami itu cukup banyak kesalahan input data, misalkan dari sepuluh temuan bisa sampai tiga yang kesalahan input data, " ujarnya. Menurutnya, dari seluruh komplain yang disampaikan, itu semuanya terbukti, setelah dibukanya C1. Dan soal C1, pasca pemungutan dan penghitungan suara di TPS, pihaknya memang melakukan jemput bola, dengan mengumpulkan seluruh C1 dari pengawas TPS. "Jadi kami memiliki C1 asli, yang kami ambil dari seluruh pengawas TPS, dan sebagai pegangan pengawas TPS mereka kami berikan Foto Copy," pungkasnya. (nop/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: