Pelayanan BIAN di Lambar Sudah Tercapai 49,07 Persen
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Lambar Ira Permata Sari, S.Farm.Apt--
Medialampung.co.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Barat melalui Puskesmas jajaran terus memberikan pelayanan imunisasi guna mencapai target Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022.
Dari total target 51.911 anak yang menjadi sasaran, sudah sebanyak 25.472 anak yang telah mendapatkan imunisasi hingga, Senin (30/5).
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Lambar Ira Permata Sari, S.Farm.Apt., mengungkapkan, jumlah 51.911 anak yang menjadi sasaran ini tersebar di 15 kecamatan di kabupaten setempat.
Dari 15 kecamatan ini untuk tertinggi capaian dari Kecamatan Pagardewa dan Batuketulis diatas 90% dari target dan terendah dari Kecamatan Sukau baru 1,9%.
"Untun capaian pelayanan BIAN di Lambar yang sudah 49,07% ini rinciannya untuk usia 9-59 bulan 3.863 atau 24,55%, usia 5-7 tahun 3.391 atau 45,37%, usia 7-12 tahun 18.218 atau 0,63%," beber Ira mewakili Kepala Dinkes Lambar dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B.
Dikatakannya, pelayanan BIAN ini meliputi dua kegiatan, yakni imunisasi tambahan (campak-rubella) pada sasaran usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 12 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
Kemudian imunisasi kejar berupa pemberian satu atau lebih jenis imunisasi OPV, IPV dan DPT-HB-HIB untuk melengkapi status imunisasi anak usia 12 bulan sampai dengan 59 bulan, saat ini baru tercapai 14,43 %.
Dijelaskan, untuk target sasaran pelayanan BIAN ini mengalami perubahan, dari jumlah sebelumnya 57.981 Anak kini menjadi 56.032 anak. Perubahan target ini setelah di validasi oleh puskesmas dan mungkin akan berubah lagi sepanjang puskesmas melakukan validasi sasaran di aplikasi ASIK (aplikasi sehat indonesiaku).
Lebih lanjut dikatakan Ira, BIAN dilaksanakan karena anak di beberapa wilayah di Indonesia telah menderita penyakit campak, rubella, difteri, pertusis, hepatitis B dan polio.
"Imunisasi yang diberikan secara lengkap dan sesuai usia memberikan perlindungan individu yang optimal dari penyakit campak, rubella, difteri, pertusis, hepatitis B dan polio, apabila cakupan imunisasi lengkap 95% di daerah hingga tingkat desa dan kelurahan, maka akan timbul perlindungan kelompok (herd immunity)," pungkasnya. (nop/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: