Pandemi Covid Mulai Melandai, Sektor Ekonomi Mulai Bangkit Menyerap Kredit

Pandemi Covid Mulai Melandai, Sektor Ekonomi Mulai Bangkit Menyerap Kredit

Kepala OJK Provinsi Lampung, Bambang Hermanto--

Medialampung.co.id - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung terus mendorong Sektor Jasa Keuangan untuk lebih aktif dalam menyalurkan pembiayaan di sektor ekonomi khususnya yang terdampak pandemi Covid-19, sehingga dapat bangkit dan pulih kembali guna menopang perekonomian daerah dan nasional.

Penyaluran kredit atau pembiayaan ke sektor industri pengolahan sampai dengan Triwulan 1 tahun 2022 mencapai Rp4.220.270.206.000, meningkat 6,11% dibandingkan dengan triwulan 1 2021 yang sebesar Rp3.977.442.543.000.

Demikian juga di sektor Perdagangan besar dan eceran, penyaluran kredit/pembiayaan di triwulan 1 2022 sebesar Rp16.174.944.268.000, meningkat 8,97% dibandingkan posisi Maret 2021 yang sebesar Rp14.843.549.201.000. 

Selain itu, di sektor penyediaan akomodasi dan makan minum juga meningkat 12,59% dari posisi Maret 2021 sebesar Rp549.425.613.000 menjadi Rp. 618.589.017.000 di bulan Maret 2022. 

Sektor real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan juga mengalami peningkatan sebesar 11,11% dari triwulan 1 2021 sebesar Rp866.785.491.000 menjadi sebesar Rp963.079.012.000 di Triwulan 1 -2022.

“Semakin terkendalinya penanganan covid berdampak pada aktivitas sosial ekonomi yang semakin tinggi, sangat membantu pemulihan ekonomi di sektor riil khususnya sektor-sektor yang terdampak pandemi Covid-19. Lembaga pembiayaan baik perbankan maupun multifinance, fintech P2P Lending dan Securities Crowdfunding sudah semakin percaya diri untuk menyalurkan kredit kepada sektor-sektor terdampak Covid-19 tersebut. Hal ini diharapkan akan semakin mempercepat pemulihan ekonomi baik di daerah maupun secara nasional," ungkap Kepala OJK Provinsi Lampung, Bambang Hermanto dalam acara Pemaparan kinerja Industri Jasa Keuangan periode triwulan 1 tahun 2022, di Hotel Sheraton Bandarlampung, Kamis (19/5). 

Lanjutnya, kinerja perbankan pertumbuhan penyaluran kredit di Provinsi Lampung memiliki peningkatan yang lebih baik, yaitu sebesar 5,05% dibandingkan dengan peningkatan secara nasional yang berada di angka 2,47% dengan share kredit Lampung terhadap nasional sebesar 1,19%.

Penyaluran kredit/pembiayaan perbankan posisi triwulan 1-2022 di Provinsi Lampung mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan 1-2021 (yoy) yaitu meningkat sebesar Rp3,46 Miliar atau 5,05% yaitu dari sebesar Rp68,45 triliun menjadi Rp71,91 triliun. 

Sementara itu, jika dibandingkan dengan triwulan 4-2021 (ytd) mengalami penurunan sebesar Rp111 Miliar atau 0,15% yaitu dari sebesar Rp72,02 Triliun menjadi sebesar Rp71,91 triliun. 

"Penurunan ini disebabkan adanya penurunan kredit pada bank umum konvensional sebesar Rp307,67 Miliar yang disumbang dari sektor ekonomi perantara keuangan yang menurun cukup signifikan sebesar Rp667.74 miliar (-15,29%)," terangnya. 

Khusus untuk Kredit UMKM mencatat angka pertumbuhan cukup signifikan yakni 21,62% dari Rp20,77 triliun menjadi Rp25,26 Triliun dengan share terhadap Total Kredit meningkat dari 30,35% menjadi 35,13%. 

Total Aset Perbankan di Provinsi Lampung posisi triwulan 1-2022 tercatat mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan 1-2021 yaitu meningkat sebesar 13,45% dari sebesar Rp97,53 triliun menjadi sebesar Rp110,65 triliun.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan triwulan 4-2021 Total Aset Perbankan di Provinsi Lampung juga tercatat meningkat sebesar 2,54% dari sebesar Rp107,91 triliun menjadi sebesar Rp110,65 triliun.

Untuk penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) posisi triwulan 1-2022 tercatat mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan 1-2021 yaitu meningkat sebesar 9,51% dari sebesar Rp54,24 triliun menjadi sebesar Rp59,40 Triliun.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan triwulan 4-2021 penghimpunan DPK Provinsi Lampung juga tercatat meningkat sebesar 0,75% dari sebesar Rp58,95 Triliun menjadi sebesar Rp59,40 Triliun. 

 

"Kinerja kualitas kredit di Triwulan I 2022 juga semakin membaik dibandingkan triwulan I 2021 dan Triwulan IV 2021 dengan adanya penurunan rasio NPL dari 4,95% dan 4,55% menjadi 4,33%. Sedangkan untuk rasio NPL Kredit UMKM sedikit mengalami peningkatan dari 3,53% dan 3,88% menjadi 3,94%," pungkasnya. (ded/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: