57.981 Anak di Lambar akan Disuntik Vaksin Campak dan Rubella

57.981 Anak di Lambar akan Disuntik Vaksin Campak dan Rubella

--

Medialampung.co.id - Sebanyak 57.981 anak di Kabupaten Lampung Barat menjadi sasaran dalam program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), yang merupakan imunisasi tambahan Campak dan Rubella yang dilaksanakan selama bulan Mei 2022.

Guna suksesnya pelaksanaan BIAN, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lambar menggelar sosialisasi yang dibuka langsung oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Wasisno Sembiring, SE, MP., yang dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Perangkat Daerah terkait dan sejumlah Organisasi Profesi, yang dipusatkan di Balairung Hotel and Resto Sari Rasa, Kamis (19/5). 

Dalam sambutannya sekaligus membuka acara tersebut, Asisten II Bidang Ekbang Wasisno Sembiring mengungkapkan, pelayanan ini akan dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan baik di Puskesmas, Rumah Sakit, Puskesmas Pembantu, Pos Pelayanan Imunisasi, pos pelayanan di sekolah, satuan pendidikan maupun pesantren dan pos pelayanan komunitas (posyandu, lapangan, mobil puskesmas keliling dan pasar) serta kegiatan lainnya yang mengumpulkan orang banyak sehingga semua sasaran dapat di vaksin dan target tercapai. 

"Kegiatan BIAN dilaksanakan dalam dua tahap, Lampung Barat masuk dalam tahap I yaitu dilaksanakan pada bulan Mei 2022 selama 30 hari kerja dengan meliputi dua kegiatan, yakni imunisasi tambahan (campak-Rubella) pada sasaran usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 12 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Kemudian imunisasi kejar berupa pemberian satu atau lebih jenis imunisasi OPV, IPV dan DPT-HB-HIB untuk melengkapi status imunisasi anak usia 12 bulan sampai dengan 59 bulan," ungkapnya. 

Terusnya, program nasional ini diluncurkan untuk mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi dengan tujuan menghentikan transmisi virus campak dan Rubella setempat (indigenous) di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun 2023 dan mendapatkan sertifikasi eliminasi campak dan Rubella/crs pada tahun 2026 dari searo.

"Juga bertujuan mempertahankan indonesia bebas polio dan mewujudkan eradikasi polio global pada tahun 2026 serta mengendalikan penyakit difteri dan pertusis. BIAN juga merupakan momen penting untuk melindungi anak-anak terhadap campak, Rubella, polio, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis b dan lain-lain," kata dia. 

Sementara Pemateri dalam sosialisasi tersebut Noviyani, SKM, M.Epid., Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menyampaikan, BIAN dilaksanakan karena anak di beberapa wilayah di Indonesia telah menderita penyakit campak, Rubella, difteri, pertusis, hepatitis B dan polio. 

"Imunisasi yang diberikan secara lengkap dan sesuai usia memberikan perlindungan individu yang optimal dari penyakit campak, Rubella, difteri, pertusis, hepatitis B dan polio, apabila cakupan imunisasi lengkap 95% di daerah hingga tingkat desa dan kelurahan, maka akan timbul perlindungan kelompok (herd immunity)," kata Noviyani. 

 

Tujuan BIAN, lanjut dia, mampu menghentikan transmisi virus campak dan Rubella setempat (indigenous), mampu mempertahankan bebas polio dan mewujudkan eradikasi polio global, serta mengendalikan penyakit difteri dan pertusis. (nop/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: