Penelitian Ungkap: Kafein Bisa Jadikan Semut Lebih Fokus dan Efisien

BACA JUGA:China dan Rusia Bangun Reaktor Nuklir di Bulan, AS Tertinggal

Semut yang menerima dosis sedang sebesar 250 ppm menunjukkan peningkatan paling signifikan dalam hal efisiensi serta ketepatan arah saat mencari makanan.

Menariknya, meskipun kafein meningkatkan efektivitas pencarian makanan, semut tidak menjadi lebih cepat. Mereka justru bergerak lebih terarah. 

Sebagai contoh, semut yang awalnya membutuhkan waktu lima menit untuk mencapai makanan hanya membutuhkan sekitar satu menit setelah beberapa kali diberi kafein. 

Namun, saat dosis kafein ditingkatkan hingga 2.000 ppm, efek positif tersebut menghilang. 

BACA JUGA:Dampak Buruk Jam Kerja Terlalu Panjang: Struktur Otak Bisa Berubah

Dosis tinggi ini setara dengan kadar yang sudah dianggap berbahaya bagi lebah, sehingga tidak disarankan untuk penggunaan jangka panjang.

Penemuan ini memiliki implikasi penting dalam strategi pengendalian hama di berbagai lokasi seperti kebun, rumah, hingga fasilitas industri. 

Selama ini, salah satu tantangan dalam penggunaan umpan beracun adalah daya tariknya yang cepat menurun, sehingga semut tidak sempat membawa racun tersebut kembali ke sarang. 

Dengan menambahkan kafein, semut menjadi lebih tertarik dan konsisten dalam mengambil umpan. 

BACA JUGA:Benarkah CIA Pernah Kontak dengan Alien Sejak 1959? Ini Isi Dokumen Kontroversialnya

Mereka juga cenderung segera kembali ke sarang sambil meninggalkan jejak feromon yang jelas. 

Hal ini memperbesar peluang racun tersebar luas hingga ke seluruh koloni, termasuk ratu semut.

Selain meningkatkan efektivitas, pendekatan ini juga dinilai lebih efisien dari segi biaya dan dampak lingkungan. 

Karena semut lebih cepat menemukan dan membawa umpan kembali ke sarang, maka frekuensi penggantian umpan bisa dikurangi. 

Sumber: