China dan Rusia Bangun Reaktor Nuklir di Bulan, AS Tertinggal

China-Rusia bangun reaktor nuklir otomatis di Bulan, jadi tulang punggung proyek ILRS-Ilustrasi AI-
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Di tengah lambatnya proyek luar angkasa Amerika Serikat, dua kekuatan besar dunia, China dan Rusia, mengambil langkah maju dengan mengumumkan pembangunan reaktor nuklir pertama di Bulan.
Reaktor ini akan menjadi sumber energi utama bagi proyek ambisius mereka, International Lunar Research Station (ILRS).
Pembangkit listrik tenaga nuklir ini dijadwalkan dibangun secara otomatis tanpa awak manusia, dan ditargetkan rampung pada tahun 2036.
Lokasinya akan berada di kutub selatan Bulan, wilayah yang kini menjadi rebutan dalam persaingan eksplorasi luar angkasa.
BACA JUGA:Terobosan Teknologi: Ratusan Truk Listrik Otonom Mulai Beroperasi di Tambang Batu Bara China
Menurut Kepala Badan Antariksa Rusia Roscosmos, Yury Borisov, teknologi untuk membangun reaktor ini secara mandiri di luar angkasa sudah hampir siap.
Meski belum diungkapkan secara rinci, hal ini menandai bahwa otomatisasi antariksa telah memasuki tahap baru dan bukan lagi sekadar konsep fiksi ilmiah.
ILRS akan menjadi pusat penelitian dan eksperimen teknologi tanpa kehadiran manusia, namun tetap memungkinkan kunjungan astronot di masa depan.
Sejak diumumkan pada 2021, proyek ILRS telah menarik perhatian dunia. Hingga kini, 17 negara telah bergabung dalam proyek ini, termasuk Mesir, Venezuela, Thailand, Pakistan, dan Afrika Selatan.
BACA JUGA:Xiaomi SU7 Diterpa Badai Kritik: Konsumen Siapkan Gugatan Hukum Massal
Pijakan awal proyek akan dimulai melalui misi Chang’e 8 milik China yang dijadwalkan meluncur pada 2028.
Misi ini juga disebut sebagai titik awal mendaratnya astronot China di permukaan Bulan.
China merancang peta jalan eksplorasi luar angkasa hingga 2050. Selain reaktor nuklir, sumber energi akan ditunjang dengan panel surya dan generator radioisotop.
Tak hanya itu, China juga tengah mengembangkan infrastruktur seperti jaringan komunikasi cepat Bumi-Bulan, kendaraan penjelajah, serta sistem transportasi permukaan Bulan untuk mendukung ekspedisi masa depan, termasuk ke planet Mars.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: