Teknologi Fast Charging pada Motor Listrik: Apakah Sudah Layak Pakai?

Teknologi Fast Charging pada Motor Listrik: Apakah Sudah Layak Pakai?

Fast charging motor listrik efisien, tapi perlu infrastruktur dan edukasi pengguna-Foto Polytron-

BACA JUGA:Mengapa Vespa Matic Menjadi Pilihan Anak Muda Kota Besar?

Meski menjanjikan, teknologi fast charging pada motor listrik belum sepenuhnya bisa dinikmati secara luas. 

Berikut beberapa kendala yang masih harus dihadapi:

1. Infrastruktur Belum Merata

Hingga saat ini, stasiun pengisian cepat (fast charging station) masih terbatas di kota-kota besar. Di daerah, fasilitas ini hampir tidak tersedia.

BACA JUGA:Tesla Kini Mulai Kehilangan Taji, BYD dan Xiaomi Ambil Alih Pasar Mobil Listrik

2. Harga Motor dengan Fitur Fast Charging Masih Tinggi

Model motor listrik yang dilengkapi dengan teknologi fast charging umumnya masuk segmen menengah ke atas, sehingga belum menjangkau semua kalangan.

3. Durabilitas Baterai

Pengisian cepat berpotensi memperpendek usia pakai baterai jika tidak ditangani dengan sistem manajemen baterai yang baik. Teknologi Battery Management System (BMS) menjadi kunci agar fast charging tetap aman.

BACA JUGA:Mitsubishi Xpander Cross 2025 Kini Hadirkan Desain Modern, Kabin Mewah dan Fitur Keamanan Canggih

Di pasar global, brand seperti NIU, Gogoro, hingga BMW Motorrad sudah mulai menyematkan sistem fast charging pada lini motor listrik mereka. 

Sementara di Indonesia, merek seperti Gesits, Selis, dan Smoot mulai mengeksplorasi kemungkinan ini, meski masih dalam tahap pengembangan.

Pemerintah juga mulai mendorong pengembangan infrastruktur melalui kerjasama dengan swasta untuk memperluas jaringan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di berbagai wilayah.

Jika dilihat dari segi teknologi dan manfaat, fast charging jelas menjadi game changer dalam dunia kendaraan listrik roda dua. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: