Dishub Membisu: DPRD Desak Solusi Menghalau Truk ODOL Batu Bara

Dishub Membisu: DPRD Desak Solusi Menghalau Truk ODOL Batu Bara

ILUSTRASI: Truk ODOL batu bara hancurkan Jalinsum Lampung--

BACA JUGA:Nadiem Makarim Kembali Diperiksa Kejagung, Skandal Chromebook Kian Terungkap

Bahkan di Way Kanan, kerusakan jalan akibat ODOL diperparah oleh pembongkaran jalan yang tak kunjung diselesaikan oleh rekanan. Kepala Dinas Perhubungan Way Kanan, Ketut Artike, mengakui hal ini.

"Setahu saya, kondisi jalan lintas tengah Sumatera yang membelah Way Kanan saat ini ada beberapa titik yang sudah dibongkar (akibat rusak karena dilalui kendaraan ODOL, red) oleh rekanan pemerintah. Tetapi belum juga ditambal kembali, itu yang kerap menyebabkan kemacetan," bebernya. 

Tragisnya, warga sekitar di Bulusari, Bumiratu Nuban, Lampung Tengah, telah menyaksikan sendiri bagaimana kerusakan jalan bahkan merenggut nyawa. 

"Iya, kerusakan jalan sudah sempat makan korban. Ada pemuda meninggal dunia setelah jatuh dari motor. Padahal dia bentar lagi mau menikah," tutur Swartini, seorang warga yang berharap solusi segera datang.

BACA JUGA:Kemendag Siapkan Jurus Baru: Perkuat Pasar Lokal, Perluas Ekspor di 2026

Polres Way Kanan, melalui Kasatlantas AKP Asep Suhendi K., menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor. 

"Ini kan jalan nasional, yang paling berkepentingan melakukan penertiban tentang hal ini adalah BPJN atau BPTD. Namun demikian, Polres Way Kanan secara terus-menerus melakukan imbauan dan sosialisasi tentang perlunya mematuhi peraturan. Dan memang untuk menertibkan persoalan ini perlu adanya kerjasama para pihak terkait," ungkapnya.

Sementara di Lampung Tengah, Satlantas Polres Lampung Tengah juga aktif menggelar kegiatan 'Polantas Menyapa' untuk mensosialisasikan pentingnya keselamatan berlalu lintas dan menekan pelanggaran ODOL. 

Namun, tanpa penegakan hukum yang tegas dan regulasi yang jelas, upaya ini bagai menjaring angin.

BACA JUGA:Pengemudi BMW Paling Sering Terlibat Kasus Mengemudi dalam Keadaan Mabuk di AS

Masyarakat Lampung menanti dengan sabar, atau mungkin lebih tepatnya, dengan harapan yang mulai menipis. 

Harapan akan jalan-jalan yang aman, bebas dari deru truk raksasa yang membawa kehancuran. 

Harapan akan pemerintah yang tak lagi bungkam, melainkan bertindak cepat, tegas, dan berpihak pada kepentingan rakyat. 

Sudah saatnya titik terang muncul di tengah kemelut ini, sebelum Jalinsum benar-benar menjadi monumen kegagalan penegakan aturan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: