Warga Rekam Dugaan Pengecoran BBM Subsidi, Pengelola SPBU Usuf Beri Klarifikasi
Viral video Mobil colt diesel isi jeriken diduga melakukan pengecoran solar subsidi di SPBU Usuf-Foto Dok-
LAMPURA, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Sebuah video berdurasi 1 menit 12 detik yang menampilkan dugaan pengecoran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar subsidi di SPBU Usuf, Kelurahan Kelapa Tujuh, Kecamatan Kotabumi Selatan, Lampung Utara, viral di media sosial.
Dalam video yang direkam secara diam-diam oleh warga pada Sabtu, 26 Juli 2025, terlihat sebuah mobil colt diesel tengah mengisi BBM. Puluhan jeriken yang ditutupi terpal juga tampak berada di dalam mobil tersebut.
Warga yang merekam kejadian itu menuturkan kekecewaannya. Ia menyebut bahwa BBM Solar sering sulit didapatkan di SPBU tersebut meskipun stok tampak tersedia.
Video menunjukkan pintu samping mobil terbuka, serta jeriken-jeriken tertata rapi di bagian belakang kendaraan.
BACA JUGA:8 Mobil Listrik Fast Charging 2025: Isi Daya Super Cepat, Jarak Tempuh Panjang!
"Kamurang seharusnya nggak seperti itu, kan ini untuk umum," ujar perekam dalam video, mengekspresikan kekesalan atas dugaan adanya praktik pengecoran BBM bersubsidi.
Rekaman video juga menangkap suara seorang pria yang mengenakan celana merah dan berbaju lengan panjang, menyebut bahwa ia hanya menjalankan perintah.
"Itu sudah perintah pimpinan, Bang. Jadi saya nggak bisa mengubahnya," katanya dalam video sambil menunjukkan wajah yang canggung.
Namun, saat dikonfirmasi pada Selasa (29 Juli 2025), Jaka selaku pengawas SPBU membantah bahwa yang diisi adalah BBM bersubsidi.
BACA JUGA:Bocoran Desain Mitsubishi Pajero Baru, Gabungan Gaya Patrol dan Sentuhan Destinator
Menurutnya, kejadian tersebut hanya kesalahpahaman akibat kurangnya informasi yang terlihat di dispenser BBM.
"Itu hanya miskomunikasi saja. Karena tulisan pada dispenser Pertamax itu tidak terlihat jelas, warga menyangka itu Solar subsidi," terang Jaka.
Ia menegaskan bahwa mobil colt diesel dalam video tersebut sedang mengisi BBM non-subsidi, bukan Solar subsidi sebagaimana yang dituduhkan.
"Video itu tidak benar," ujar Jaka, menyimpulkan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




