Kenapa Basofil Bisa Tinggi? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Basofil tinggi merupakan kondisi yang tidak boleh diabaikan, karena bisa menjadi tanda adanya reaksi alergi, infeksi, gangguan tiroid hingga kelainan serius pada sumsum tulang. - Foto freepik--
BACA JUGA:Langkah Sederhana yang Efektif Mencegah Gagal Ginjal
Penurunan fungsi kelenjar tiroid atau hipotiroidisme turut memengaruhi produksi leukosit, termasuk basofil. Kondisi ini biasanya disertai rasa lelah, kenaikan berat badan, dan kulit kering.
Gangguan autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis yang memicu peradangan berkepanjangan dapat membuat tubuh meningkatkan produksi basofil.
Pada kasus lain, gangguan myeloproliferative seperti polisitemia vera atau leukemia myeloid kronis menyebabkan produksi sel darah meningkat secara berlebihan.
Faktor lain seperti stres berkepanjangan, peradangan kronis, serta pengaruh obat-obatan seperti estrogen, obat tiroid, atau antidepresan juga dapat memicu kenaikan basofil.
BACA JUGA:Cara Mengatasi Mulut Pahit dan Mual yang Efektif dan Mudah Dilakukan
Gejala yang Mungkin Muncul Ketika Basofil Tinggi
Basofilia tidak selalu menunjukkan gejala spesifik. Namun, kondisi yang menjadi penyebabnya sering kali memunculkan tanda-tanda tertentu.
Ruam atau gatal pada kulit, pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, demam, atau rasa lelah berlebih dapat terjadi pada pasien dengan peningkatan basofil.
Pada gangguan autoimun, nyeri sendi menjadi keluhan yang sering muncul, sementara penurunan berat badan tanpa sebab dapat menandakan kelainan pada sumsum tulang. Karena gejala sangat bervariasi, pemeriksaan medis tetap diperlukan untuk memastikan diagnosis.
BACA JUGA:Cara Mengobati Sakit Pinggang Sampai ke Perut yang Mudah Dilakukan di Rumah
Cara Mengatasi dan Menangani Basofil Tinggi
Penanganan basofil tinggi harus disesuaikan dengan penyebab utama. Pada reaksi alergi, pemberian antihistamin atau obat antiinflamasi membantu meredakan gejala, disertai upaya menghindari pemicu alergi.
Jika infeksi menjadi penyebab, dokter memberikan obat sesuai jenis infeksi, baik antibiotik maupun antiparasit.
Pada pasien dengan hipotiroidisme, terapi hormon tiroid diperlukan agar fungsi tubuh kembali stabil.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




