Jantung Bengkak, Apakah Bisa Sembuh? Simak Penjelasan Lengkapnya
Jantung bengkak bukan vonis akhir. Kondisi ini dapat dikendalikan, bahkan sebagian besar kasus bisa membaik jika ditangani dengan cepat dan tepat. - Foto freepik--
BACA JUGA:Sendawa Terus-Menerus: Kenali Penyebab, Bahaya Tersembunyi, dan Cara Mengatasinya
Pada kondisi ini, jantung tidak mampu memompa darah dengan cukup kuat untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Tubuh berusaha mengompensasi dengan memperbesar ukuran jantung, meski cara ini justru memperburuk keadaan.
5. Kondisi Lain yang Memengaruhi Jantung
Anemia berat, gangguan tiroid (hipertiroid atau hipotiroid), infeksi jantung (miokarditis), gangguan irama jantung, hingga konsumsi alkohol berlebihan juga dapat menjadi penyebab jantung membesar.
BACA JUGA:Posisi Tidur saat Asam Lambung Naik: Cara Praktis untuk Mengurangi Keluhan di Malam Hari
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Jantung bengkak sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun, ketika pembesaran sudah cukup signifikan, tanda-tandanya bisa mulai terasa, seperti:
- Mudah lelah dan cepat sesak napas, terutama saat beraktivitas.
- Pembengkakan pada kaki, pergelangan, atau perut akibat penumpukan cairan.
- Detak jantung terasa tidak teratur, terlalu cepat, atau terlalu lambat.
- Nyeri atau rasa tidak nyaman di dada.
- Berat badan meningkat secara tiba-tiba karena retensi cairan.
Apabila kamu mengalami gejala-gejala tersebut, segera lakukan pemeriksaan medis. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, rontgen dada, elektrokardiogram (EKG), atau echocardiogram untuk memastikan diagnosis.
BACA JUGA:Fakta Gelap Doping dalam Dunia Olahraga Modern
Apakah Jantung Bengkak Bisa Sembuh?
Pertanyaan ini sering muncul di kalangan pasien. Jawabannya adalah: bisa sembuh sebagian, tergantung penyebab dan tingkat keparahannya.
Jika pembesaran jantung disebabkan oleh faktor yang masih dapat dikendalikan — seperti tekanan darah tinggi atau infeksi sementara — maka ukuran jantung bisa kembali normal setelah penyebabnya diatasi.
Namun, apabila pembesaran disebabkan oleh kerusakan permanen pada otot jantung, maka kondisi tersebut tidak dapat pulih sepenuhnya, meski tetap bisa dikendalikan dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup. Dengan pengelolaan yang baik, banyak pasien mampu hidup normal dan berkualitas.
BACA JUGA:Bolehkah Minum Obat dengan Air Dingin? Ini Penjelasan Lengkapnya
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




