Efek Samping Amoxicillin dan Cara Aman Mencegahnya

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Amoxicillin adalah antibiotik dari golongan penisilin yang sudah digunakan selama puluhan tahun. 

Hingga kini, obat ini masih menjadi pilihan utama tenaga medis untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri. Selain terbukti efektif, amoxicillin juga relatif aman dan harganya terjangkau.

Beberapa penyakit yang sering diobati dengan amoxicillin antara lain:

• Infeksi saluran pernapasan, seperti radang tenggorokan, bronkitis, sinusitis, hingga pneumonia.
• Infeksi telinga tengah, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
• Infeksi saluran kemih akibat bakteri E. coli.
• Infeksi kulit dan jaringan lunak, termasuk bisul dan selulitis.

BACA JUGA:Pengusir Lalat Alami yang Efektif dan Ramah Lingkungan

Cara kerja amoxicillin adalah menghambat pembentukan dinding sel bakteri. 

Tanpa dinding yang kuat, bakteri tidak dapat bertahan hidup sehingga tubuh lebih cepat pulih. 

Namun, penting diingat bahwa antibiotik ini tidak efektif melawan virus penyebab flu atau pilek. 

Menggunakan antibiotik sembarangan justru berisiko menimbulkan resistensi antibiotik, yaitu kondisi ketika bakteri menjadi kebal terhadap obat.

BACA JUGA:Obat Hidung Tersumbat yang Ampuh untuk Mengembalikan Pernapasan Lega

Efek Samping Amoxicillin yang Umum

Sebagian besar pasien dapat mengonsumsi amoxicillin tanpa masalah serius. 

Namun, beberapa efek samping ringan kerap muncul, terutama di awal pengobatan, seperti:

• Mual atau muntah, terutama bila diminum saat perut kosong.
• Diare, akibat terganggunya keseimbangan bakteri baik di usus.
• Sakit perut, kembung, atau rasa tidak nyaman di lambung.
• Ruam kulit ringan berupa bintik merah atau gatal.

Efek samping ini biasanya tidak berbahaya dan akan mereda setelah tubuh beradaptasi. Meski demikian, bila keluhan semakin parah, segera konsultasikan ke tenaga medis.

BACA JUGA:Obat Jamur Kulit di Kepala yang Ampuh: Solusi Medis dan Alami

Efek Samping Serius yang Harus Diwaspadai

Meski jarang, ada efek samping berat yang bisa muncul dan membutuhkan penanganan darurat, di antaranya:

• Alergi berat (anafilaksis): ditandai sesak napas, pembengkakan wajah atau tenggorokan, pusing ekstrem, hingga gatal parah.
• Diare parah berkepanjangan: bisa menjadi tanda infeksi bakteri Clostridium difficile akibat penggunaan antibiotik berlebih.
• Kerusakan hati: gejala meliputi kulit dan mata menguning, urine gelap, tinja pucat, serta nyeri di perut kanan atas.
• Gangguan darah: kasus langka yang dapat mempengaruhi jumlah sel darah putih maupun trombosit.

Sumber: