Efek Samping Cefixime yang Wajib Diketahui Orang Tua dan Pasien
Cefixime adalah antibiotik yang efektif untuk melawan berbagai infeksi bakteri-Ilustrasi Freepik.com-
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Cefixime adalah antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga yang banyak digunakan dokter untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri.
Obat ini kerap diresepkan pada kasus bronkitis, radang paru (pneumonia), radang amandel, infeksi telinga tengah, saluran kemih, hingga beberapa gangguan pencernaan.
Cara kerja cefixime yaitu dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri. Tanpa dinding yang kuat, bakteri tidak bisa bertahan hidup sehingga tubuh lebih mudah melawan infeksi.
Walau efektif, antibiotik ini tidak lepas dari potensi efek samping yang perlu diwaspadai, terutama bagi pasien dan orang tua yang memberikan obat pada anak.
BACA JUGA:Cara Efektif Mengompres Anak Demam agar Suhu Tubuh Cepat Turun
Efek Samping Ringan Cefixime
Sebagian besar pasien dapat mentoleransi cefixime dengan baik. Namun, keluhan ringan tetap bisa muncul, seperti:
- Gangguan pencernaan: mual, muntah, perut kembung, atau rasa tidak nyaman.
- Diare ringan akibat terganggunya keseimbangan bakteri di usus.
- Sakit kepala atau pusing setelah minum obat.
- Ruam kulit ringan yang biasanya membaik setelah obat dihentikan.
Efek samping ringan ini umumnya tidak berbahaya dan bersifat sementara. Jika gejala bertambah parah atau berlangsung lama, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
BACA JUGA:Cara Efektif Redakan Kembung pada Bayi
Efek Samping Serius yang Jarang Terjadi
Walaupun jarang, cefixime bisa menimbulkan reaksi yang lebih berat, di antaranya:
- Reaksi alergi parah: gatal meluas, bengkak pada wajah atau tenggorokan, hingga sesak napas. Kondisi ini termasuk darurat medis.
- Diare berat atau berdarah: bisa menandakan infeksi usus akibat bakteri Clostridium difficile.
- Gangguan hati: ditandai dengan kulit dan mata menguning, urine gelap, atau nyeri perut kanan atas.
- Masalah ginjal: penurunan volume urine, pembengkakan pada kaki, atau rasa lemah berlebihan.
Jika tanda-tanda tersebut muncul, hentikan penggunaan obat dan segera cari pertolongan medis.
BACA JUGA:Ikan Wader: Nutrisi, Manfaat, dan Cara Aman Mengonsumsinya
Risiko Jangka Panjang Cefixime
Penggunaan yang tidak sesuai anjuran dapat menimbulkan risiko lain, seperti:
- Resistensi antibiotik, membuat bakteri kebal sehingga infeksi sulit diobati di kemudian hari.
- Gangguan flora usus, menyebabkan diare kronis atau masalah pencernaan lain.
- Infeksi jamur sekunder seperti kandidiasis mulut atau area genital akibat ketidakseimbangan mikroorganisme.
BACA JUGA:15 Manfaat Minyak But But untuk Kulit, Rahasia Herbal Alami yang Kaya Khasiat
Cara Aman Menggunakan Cefixime
Untuk mengurangi risiko efek samping, ikuti panduan berikut:
- Gunakan hanya sesuai resep dokter, jangan membeli tanpa pemeriksaan medis.
- Konsumsi sesuai dosis dan habiskan obat meskipun gejala membaik.
- Jangan berbagi obat dengan orang lain.
- Diskusikan dengan dokter jika pasien sedang hamil, menyusui, atau memiliki gangguan ginjal maupun hati.
- Waspadai interaksi obat, terutama dengan antikoagulan (pengencer darah).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





