Mobil Rusak Parah Dihantam Ban Serep Truk Batubara, Ketua IWO Lampung Lapor Polisi

Mobil Rusak Parah Dihantam Ban Serep Truk Batubara, Ketua IWO Lampung Lapor Polisi

Ketua IWO Lampung, Aprohan, melaporkan PT Bintang Trans Kurniawan ke Polda Lampung terkait kelalaian yang menyebabkan mobilnya rusak parah dihantam ban serep truk batubara-Foto Dok-

BACA JUGA:Tragis, Warga Suoh Diduga Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Percakapan yang diharapkan membahas kompensasi malah melebar ke profesi Aprohan sebagai wartawan. 

Halim bahkan mengaku wartawan PWI Lampung, meski Ketua PWI Lampung menegaskan tak mengenalnya.

“Bos saya bilang, anda ke kantor dulu, selesaikan urusan termasuk surat damai, baru ketemu beliau,” ujar Halim lewat pesan singkat, menutup pintu dialog yang semestinya terbuka.

Pada 15 Juli 2025, mobilnya masuk ke Bengkel Central Urip Sumoharjo, Bandar Lampung. Harapan Aprohan mobil kembali pulih buyar seketika. 

BACA JUGA:Mayor Jenderal TNI Oktaheroe Ramsi Digadang Jadi Pangdam Pertama Lampung-Bengkulu

Pada 16 Juli, ia mendapati kondisi kendaraan jauh dari layak: body depan tak sejajar, fog lamp mati, mesin kasar dan cepat panas, bumper renggang, sambungan tak rapi, bagian bawah pecah, hingga klakson non-standar.

Puncaknya, pada 18 Juli, pihak perusahaan menolak melanjutkan perbaikan airbag. 

Dengan didampingi Hanafi Sampurna, Aprohan kembali ke kantor perusahaan, tapi sekali lagi hanya bertemu admin yang menantang dan menyatakan siap jika kasus ini dibawa ke jalur hukum.

Tidak ada lagi ruang kompromi. Pada 30 Juli 2025, Aprohan didampingi kuasa hukum Ridho Juansyah & Rekan melapor resmi ke Polda Lampung dan Unit Gakkum Sat Lantas Polres Way Kanan. Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor pengaduan 50.

BACA JUGA:Polisi Hilang di Gua Matu Belum Ditemukan, Pencarian Dihentikan Sementara

Kasus ini kini melangkah ke ranah hukum, meninggalkan jejak buruk di citra perusahaan angkutan batubara yang kerap menjadi sorotan di jalan lintas.

Pertanyaannya, sampai kapan korban kecelakaan lalu lintas akibat kelalaian armada besar harus berjuang sendiri menuntut keadilan?

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: