Nikita Mirzani Ajukan Gugatan Baru terhadap Reza Gladys, Nilai Meroket Jadi Rp244 Miliar

Namun tak lama kemudian, tepatnya pada 15 Juli 2025, gugatan itu secara resmi dicabut. Alasannya, menurut kuasa hukum Fahmi Bachmid, adalah agar konsentrasi tim hukum dapat terfokus ke kasus pidana yang melibatkan Nikita. Pencabutan itu diharapkan tidak melemahkan posisi hukum Nikita dalam perkara perdata di masa mendatang. 

BACA JUGA:Lee Dong Gun Idap Penyakit Langka Ankylosing Spondylitis

3. Gugatan Kedua (Rp114 Miliar)

Meski sempat dicabut, Nikita kembali mengajukan gugatan baru dengan nilai mencapai Rp114 miliar. Perkara ini tercatat di PN Jakarta Selatan pada 10 September 2025 dengan nomor 953/Pdt.G/2025/PN JKT.SEL. 

Gugatan tersebut mencakup sejumlah tuntutan: pengembalian dana Rp4 miliar, kompensasi materiil Rp10 miliar, dan kerugian immaterial (kerusakan kredibilitas dan hilangnya kesempatan kerja) sebesar Rp100 miliar. 

Nikita bahkan secara terbuka menyatakan bahwa angka Rp114 miliar dianggap “terlalu kecil” dibanding kerugian yang dialaminya, dan sempat menyebut kemungkinan menambah atau mengganti nominal di kemudian hari. 

BACA JUGA:Isu Putus Verrell dan Fuji, Ini Penjelasan Lengkapnya

4. Gugatan Baru Senilai Rp244 Miliar

Kini, kabar terbaru menyebut bahwa pihak Nikita telah mencabut kembali gugatan Rp114 miliar dan mengajukan gugatan baru yang lebih besar: Rp244 miliar. 

Langkah pencabutan dan pengajuan ulang ini menurut kuasa hukumnya, Galih Rakasiwi, masih sah selama belum memasuki tahap jawaban dari tergugat. 

Galih juga menyebut bahwa timnya menemukan unsur perbuatan melawan hukum (PMH) dalam tindakan pihak Reza yang mampu meningkatkan kerugian. Oleh sebab itu, nominal tuntutan dinaikkan tajam. Untuk gugatan baru ini, sidang perdana dijadwalkan pada 8 Oktober 2025 di PN Jakarta Selatan. 

BACA JUGA:7 Artis Indonesia Sukses Menjadi Pengusaha Fashion dengan Label Sendiri

Taktik Hukum dan Implikasi

Pencabutan gugatan dan pengajuan ulang dengan nilai lebih tinggi tampak sebagai strategi hukum yang berani dan sarat risiko. Beberapa poin penting dalam taktik ini:

- Fleksibilitas dalam peralihan strategi

Dengan mencabut gugatan sebelum menjawab, tim hukum menghindari risiko terikat pada pernyataan-pernyataan di petitum awal yang bisa menyulitkan ketika disidangkan.

BACA JUGA:Nia Ramadhani Dukung Penuh Minat Magika Jadi Atlet Sepak Bola

- Menguatkan posisi tuntutan

Penambahan nominal dilatarbelakangi oleh penafsiran ulang terhadap tingkat kerugian, terutama terkait aspek non-materiil seperti nama baik, kredibilitas, dan peluang pendapatan.

- Dampak psikologis dan tekanan publik

Gugatan yang bernilai tinggi bisa memberi tekanan ke lawan secara psikologis, membuat publik memperhatikan, dan memberi efekt intimidasi (atau bargaining power) sebelum debat hukum sebenarnya dimulai.

- Resiko counter claim

Sumber: