Krisis Kepercayaan dan Dugaan Penggelapan, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf

Pernyataan ini semakin memperjelas bahwa konflik tidak sekadar finansial, melainkan menyangkut aspek emosional dan hak hidup dalam rumah tangga. 

Dalam keterangannya, Sangun menegaskan bahwa bagi kliennya, perihal nominal uang bukanlah inti persoalan. Yang lebih menyakitkan adalah pengkhianatan kepercayaan yang telah diberikan dan kemudian dirasa dikhianati oleh pasangannya. 

BACA JUGA:Didekati Musisi hingga Pejabat Usai Bercerai, Asri Welas Pilih Fokus pada Anak dan Karier

Isu Rp 23 Miliar & Reaksi Publik di Medsos

Tak lama setelah gugatan diajukan, publik pun dihebohkan dengan isu bahwa Ahmad Assegaf diduga menyalahgunakan dana senilai Rp 23 miliar milik Tasya. 

Klaim ini muncul lewat tangkapan layar percakapan daring yang beredar di media sosial, menyebut Ahmad berhutang sekaligus melakukan penggelapan dana bisnis. 

Dalam kondisi ini, akun Instagram Ahmad mendapat sorotan tajam, dengan kolom komentar yang dipenuhi sindiran dan protes dari netizen. Meski demikian, hingga kini belum ada klarifikasi resmi dari Ahmad maupun perwakilannya terkait angka Rp 23 miliar ini. 

BACA JUGA:17 Artis Indonesia yang Pindah ke Luar Negeri, Beberapa Ganti Profesi!

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Proses hukum kini berjalan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Setelah sidang perdana, agenda selanjutnya mencakup jawaban tergugat, replik, duplik, hingga pembuktian atas tuduhan yang diajukan. 

Publik dan media pun akan terus mengamati perkembangan kasus ini, terutama bagaimana bukti penggelapan dan soal nafkah lahir batin akan diuji dalam persidangan. 

Keputusan akhir nantinya akan menentukan, apakah gugatan cerai ini dikabulkan atau ada upaya perdamaian kembali — meskipun kuasa hukum Tasya menyebut peluang rujuk “sangat kecil”. 

BACA JUGA:Ashanty Geram, Tanah Warisan Ayah di Depok Digarap Developer

Rumah tangga yang selama ini tampak harmonis kini berhadapan dengan konflik mendalam — menyangkut kepercayaan, nilai materi, dan hak dalam rumah tangga. 

Upaya penyelesaian legal yang ditempuh Tasya menunjukkan tekadnya untuk menuntaskan persoalan hingga batas akhir, bukan hanya karena angka, tapi karena luka emosional yang terasa nyata. (*)

Sumber: