Slank Tak Ingin Terlibat Kubu-Kubuan dalam Polemik Royalti Musik
Slank Tanggapi Soal Royalty Musik yang Masih Bergulir. - Foto Istimewa--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Polemik mengenai royalti musik di Indonesia kembali mencuat dan memicu perdebatan di kalangan pelaku industri, termasuk di antara musisi ternama.
Isu ini bahkan menyita perhatian publik hingga ke lingkaran legislatif DPR RI. Di tengah silang pendapat antara dua kubu utama, yaitu AKSI yang didukung oleh Ahmad Dhani dan VISI yang dimotori Once Mekel, grup musik legendaris Slank memilih untuk tidak berpihak.
Salah satu personel Slank, Bimbim, menegaskan bahwa mereka enggan terlibat dalam perpecahan atau ‘kubuan’ yang saat ini sedang terjadi.
Baginya, yang terpenting bukan soal siapa yang benar atau salah, tetapi niat baik untuk memperbaiki sistem dan tata kelola royalti musik di Tanah Air.
BACA JUGA:9 Artis Indonesia yang Memilih Tinggal di Luar Negeri, dari Awkarin hingga Enzy Storia
Slank Enggan Terjebak dalam Polarisasi
Bimbim menyampaikan bahwa banyak pihak yang mencoba mendorong Slank untuk berpihak, baik ke pihak Ahmad Dhani maupun Once Mekel. Namun, Slank dengan tegas memilih bersikap netral.
“Banyak yang nanya, ‘Kok enggak ikut kubunya Ahmad Dhani?’, ‘Kok enggak ikut kubunya Once?’ Tapi kita lihat, dua-duanya niatnya baik kok. Jadi silakan saja berjuang. Nanti hasilnya pasti yang terbaik untuk industri musik,” ujar Bimbim.
Sikap ini mencerminkan kedewasaan Slank sebagai band yang telah lama berkecimpung di industri musik. Mereka memilih tidak gegabah dalam menyikapi konflik, apalagi bila persoalan tersebut lebih mengarah ke kepentingan individu atau kelompok.
BACA JUGA:Sengketa Lahan Memanas, Atalarik Syach Dicecar 19 Pertanyaan Terkait Perusakan Pagar
Royalti Bukan Sumber Utama Pendapatan Slank
Menariknya, Bimbim juga mengungkapkan bahwa royalti dari karya-karya musik Slank bukanlah sumber pendapatan utama mereka. Karena itu, ia merasa enggan terlalu larut dalam perdebatan yang menurutnya tidak terlalu relevan untuk mereka secara pribadi.
“Buat kami royalti itu ya uang kecil lah, kayak uang jajan. Jadi ngapain diributin? Kita enggak tergantung dari situ,” ungkapnya dengan santai.
Pernyataan ini menunjukkan bagaimana Slank telah memiliki sumber pendapatan lain yang lebih besar dan stabil, serta bahwa mereka lebih fokus pada keberlangsungan musik sebagai karya seni, bukan semata-mata sebagai ladang keuntungan.
BACA JUGA:6 Seleb Umumkan Kehamilan di Bulan September 2025
Fokus pada Perbaikan Sistem, Bukan Perang Argumen
Bimbim menegaskan bahwa yang lebih penting saat ini adalah membenahi sistem tata kelola musik dan royalti secara menyeluruh. Ia percaya bahwa pekerjaan rumah (PR) untuk memperbaiki industri musik Indonesia masih sangat banyak, dan semestinya menjadi fokus semua pihak, bukan saling menyalahkan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





