Kredit UMKM Capai Rp1.126 Triliun, BRI Buktikan Ketangguhan Finansial

BACA JUGA:Purnama Wulan Sari Terpilih Jadi Ketua Persani Lampung Gantikan Reihana

Selain itu, penguatan juga dilakukan dari sisi sumber daya manusia. BRI menilai ulang kapasitas dan kompetensi tim, terutama di unit bisnis utama yang bersentuhan langsung dengan nasabah UMKM. 

Tujuannya agar SDM yang terlibat mampu menjalankan kebijakan risiko secara optimal dan adaptif terhadap perubahan pasar.

Tak ketinggalan, BRI juga mengembangkan sistem fraud detecting yang lebih presisi. Mereka melakukan evaluasi ulang terhadap tools seperti credit scoring dan credit rating agar bisa lebih detail dalam menilai risiko tiap sektor dan wilayah. 

Hal ini sangat penting agar manajemen risiko bisa dilakukan secara terarah, bukan sekadar berdasarkan generalisasi data.

BACA JUGA:Pulau Hoga, Pelarian Tenang dari Riuhnya Dunia

Meskipun situasi ekonomi global masih penuh ketidakpastian, BRI Group tetap mampu membukukan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun pada Triwulan I 2025. Total aset pun tumbuh menjadi Rp2.098,23 triliun, atau meningkat 5,49% secara tahunan (year-on-year). 

Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa strategi manajemen risiko yang diterapkan telah memberikan hasil positif bagi keberlanjutan bisnis.

Langkah BRI menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang adaptif, selektif, dan berbasis data, bank nasional mampu bertahan bahkan berkembang di tengah tekanan ekonomi global. 

Ini menjadi pelajaran penting bagi sektor perbankan dan pelaku usaha lainnya dalam mengelola risiko tanpa harus mengorbankan momentum pertumbuhan.

Sumber: