Dalam diskusi, sejumlah isu krusial mengemuka, mulai dari fragmentasi habitat akibat penyempitan kawasan hutan, perbedaan data antara pemerintah dan hasil investigasi media, hingga pentingnya respons cepat dan tindakan nyata di lapangan.
Peserta juga menyoroti berbagai bencana ekologis di Sumatra Utara serta konflik satwa dan manusia di kawasan konservasi Lampung sebagai dampak kerusakan hutan yang berkelanjutan.
Aktivis lingkungan Almuhery Ali Al Paksi mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengawasan.
“Mari bersama-sama menjaga lingkungan dan memastikan apakah penebangan tersebut benar berada di lahan pribadi atau tidak,” ujarnya.