Asal-Usul dan Nilai Budaya Nasi Tempong
Nasi Tempong tumbuh dari kebiasaan makan masyarakat agraris Banyuwangi yang terbiasa menyantap sayuran rebus dan sambal sebagai menu harian.
Bahan-bahan yang mudah ditemukan dan murah menjadikan hidangan ini dekat dengan masyarakat. Dari tradisi inilah lahir sambal pedas khas Banyuwangi yang kemudian dikenal sebagai sambal tempong.
Hingga kini, tempong menjadi ikon kuliner daerah yang banyak diburu wisatawan. Rasanya yang autentik, sederhana, namun penuh karakter mencerminkan keberanian dan dinamika masyarakat Banyuwangi yang dikenal sebagai pencinta cita rasa pedas.
BACA JUGA:Horok-horok: Kudapan Tradisional Khas Jepara yang Unik dan Mengenyangkan
Keunikan yang Membuat Nasi Tempong Istimewa
Cita rasa pedas tempong tidak hanya panas, tetapi juga segar berkat jeruk limau yang menghadirkan aroma wangi serta sentuhan asam yang berpadu dengan tomat. Sayuran rebus yang beragam membuat hidangan ini terasa lebih sehat dan seimbang.
Nasi Tempong juga termasuk kuliner yang fleksibel karena bisa dipadukan dengan berbagai lauk, mulai dari ikan asin hingga ayam kremes.
Selain itu, harganya terjangkau dan mudah dibuat di rumah, sehingga menjadi pilihan favorit bagi banyak orang yang menyukai hidangan pedas dan sederhana.(*)