Pasca Banjir Besar, Menteri ESDM Bahas Evaluasi Total Izin Tambang di Sumatera

Senin 01-12-2025,17:44 WIB
Reporter : Enrique Ferari
Editor : Budi Setiawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh izin pertambangan di wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. 

Langkah ini disampaikan setelah bencana banjir besar yang sempat melumpuhkan sejumlah daerah di Sumatera dalam beberapa waktu terakhir.

Dalam pernyataannya, Bahlil menilai kejadian banjir tersebut merupakan alarm serius yang menunjukkan pentingnya peninjauan ulang terhadap aktivitas pertambangan yang beroperasi di kawasan terdampak.

“Ketika akses sudah bisa, kita bakal evaluasi total izin tambang. Ini adalah momentum untuk melakukan penataan dengan baik di sektor pertambangan, agar mereka bisa melakukan penambangan dengan memperhatikan lingkungan dan memenuhi kaidah-kaidah amdal,” kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dikutip dari AntaraNews.

BACA JUGA:Rekomendasi Alat Tes Kolesterol Akurat untuk Pemantauan Mandiri

Bahlil menilai situasi pasca banjir ini menjadi waktu yang tepat untuk penataan ulang sektor pertambangan, khususnya memastikan bahwa seluruh aktivitas tambang mematuhi aturan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Menurutnya, bencana yang menimpa warga Sumatera bukan sekadar insiden rutin akibat cuaca ekstrem, tetapi juga indikasi lemahnya pengawasan lingkungan yang perlu segera diperkuat.

Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh menganggap bencana hanya sebagai musibah alam, melainkan juga sebagai peringatan bahwa industri pertambangan harus terus dikelola dengan standar lingkungan yang ketat.

Dalam kesempatan yang sama, Bahlil juga menyinggung pengalaman masa lalunya sebagai pengusaha. 

BACA JUGA:Danau Poso, Lanskap Purba yang Menyimpan Jejak Alam Sulawesi Tengah

Perspektif tersebut, menurutnya, dapat menjadi modal untuk menyusun kebijakan yang lebih realistis dan menyentuh persoalan di lapangan.

Bahlil mengatakan bahwa pemerintah harus memastikan bahwa investasi dan aktivitas industri tetap berjalan, namun tidak boleh mengorbankan kelestarian lingkungan jangka panjang.

Sementara proses evaluasi perizinan berlangsung, Kementerian ESDM juga terus melakukan langkah-langkah darurat di wilayah terdampak banjir. 

Penyaluran bantuan logistik, mulai dari suplai minyak hingga dukungan listrik untuk mendukung pemulihan, terus digencarkan agar aktivitas masyarakat dapat kembali normal.

BACA JUGA:Tebara, Desa Wisata yang Menjaga Napas Budaya Sumba

Kategori :