Jenis ini lebih modern dan sering dijumpai di pasar tradisional atau toko oleh-oleh. Prosesnya:
- Sale pisang kering dibalut adonan tepung tipis.
- Kemudian digoreng hingga berwarna kuning keemasan.
- Hasilnya renyah di luar namun tetap lembut dan manis di dalam.
Teknik balutan tepung ini memberikan sensasi berbeda karena tekstur luar lebih crispy, cocok dijadikan camilan harian.
BACA JUGA:Push Rank Makin Gacor Pakai HP 'Monster' iQOO 15
Ciri Khas Rasa dan Aroma
Keunikan sale pisang ada pada:
- Rasa manis alami, bukan dari tambahan gula.
- Aroma karamel alami dari pisang yang mengering.
- Tekstur lentur jika belum digoreng, atau renyah luar—lembut dalam jika sudah dibalut tepung dan digoreng.
- Rasanya tetap nikmat meskipun tanpa tambahan bahan lain.
BACA JUGA:Deretan Aktor dan Aktris China Paling Bersinar 2025
Keberagaman Pisang yang Digunakan
Tidak semua jenis pisang cocok untuk sale. Pisang yang paling sering digunakan adalah:
- Pisang kepok
- Pisang raja
- Pisang tanduk
Jenis pisang ini memiliki daging lebih padat, rasa manis kuat, serta tidak hancur ketika dijemur atau digoreng.
BACA JUGA:Manfaat Kopi Jahe bagi Kesehatan: Minuman Hangat yang Penuh Energi dan Nutrisi
Peran Sale Pisang sebagai Oleh-Oleh Daerah
Di banyak daerah, sale pisang menjadi buah tangan favorit. Oleh karena itu, banyak UMKM lokal yang mengembangkan produksi sale pisang dalam kemasan:
- Sale pisang crispy
- Sale pisang rasa gula aren
- Sale pisang cokelat
- Sale pisang aneka topping
Inovasi ini membuat sale pisang tetap relevan di tengah perkembangan makanan modern.
BACA JUGA:Dari Kerja Sama Bisnis, Hubungan Inara–Insanul Berujung Polemik
Nilai Budaya dan Ekonomi
Selain punya nilai rasa, sale pisang memiliki nilai penting dalam:
- Mengatasi limbah panen pisang
- Menjadi sumber pendapatan rumahan
- Melestarikan kearifan lokal pengawetan makanan tradisional