Cabuk Rambak Solo: Kuliner Sederhana dengan Rasa Autentik Khas Jawa Tengah

Rabu 29-10-2025,06:01 WIB
Reporter : Linda Kurniati
Editor : Budi Setiawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Cabuk adalah salah satu makanan tradisional khas Jawa Tengah, khususnya dari daerah Surakarta (Solo). 

Hidangan ini mungkin terlihat sederhana, namun memiliki cita rasa yang unik dan sejarah panjang dalam budaya masyarakat Jawa. 

Cabuk biasanya disajikan sebagai makanan ringan atau kudapan yang disantap pada pagi atau sore hari.

BACA JUGA:Sejarah Tiwul: Pangan Lokal Pengganti Nasi dari Gunungkidul

Asal Usul dan Filosofi

Nama “cabuk” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “bumbu wijen” atau “saus wijen”, karena komponen utamanya adalah saus dari biji wijen sangrai yang dihaluskan. 

Di masa lalu, cabuk menjadi makanan rakyat kecil karena bahan-bahannya mudah didapat dan murah, namun tetap memberikan rasa gurih dan mengenyangkan. 

Filosofi di balik hidangan ini mencerminkan kesederhanaan hidup masyarakat Jawa yang tetap bisa menemukan kenikmatan dari hal-hal sederhana.

BACA JUGA:Geti: Camilan Tradisional dengan Cita Rasa Khas Nusantara

Bahan dan Komposisi

Cabuk biasanya disajikan bersama ketupat atau lontong, yang dipotong kecil-kecil lalu disiram dengan saus wijen (cabuk) dan ditaburi serundeng (parutan kelapa yang disangrai). 

Bumbu cabuk terbuat dari:

  • Biji wijen sangrai, yang memberikan rasa gurih khas.
  • Kelapa parut sangrai, untuk menambah aroma dan kekayaan rasa.
  • Kencur, bawang putih, dan cabai, untuk memperkuat rasa dan memberi sedikit sensasi pedas.
  • Garam dan gula jawa, yang menyeimbangkan rasa gurih dan manis.

Campuran bahan tersebut dihaluskan hingga menjadi pasta kental berwarna kecokelatan.

BACA JUGA:Kacang Mete: Camilan Gurih Bernilai Gizi Tinggi dan Beragam Manfaat

Cara Penyajian Khas

Kategori :