Di lokasi tersebut, korban kembali menjadi sasaran perbuatan terlapor hingga akhirnya hamil.
Ketika korban pulang ke rumah pada Februari 2025, ES sempat mencari pemuda untuk dinikahkan secara siri dengan korban.
Namun, ES meminta pemuda tersebut tidak menggauli istrinya dengan dalih mengidap penyakit berbahaya.
Korban mengaku kehamilan yang dialaminya adalah hasil perbuatan ES. Hal ini sempat dibahas dalam rapat keluarga, tetapi ES membantah keras tudingan tersebut.
BACA JUGA:Guru Honorer di Bandar Lampung Pertanyakan Kejelasan Status Pengangkatan, Ini Kata Bunda Eva Dwiana
Karena mediasi tidak menghasilkan kesepakatan, keluarga akhirnya melaporkan kasus ini ke Unit PPA Polres Way Kanan.
Kuasa hukum korban, Andi Anzoni, menyebut pihaknya telah dua kali menanyakan perkembangan kasus melalui SP2HP.
Namun hingga kini, ES tidak pernah memenuhi tiga kali panggilan resmi dari kepolisian dan keberadaannya tidak diketahui.
”Kami berharap pelaku segera diproses hukum, sebab keluarga korban sangat mengharapkan keadilan ditegakkan,” tegas Andi.