Generasi muda dilibatkan langsung dalam persiapan dan pelaksanaan acara, sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab untuk melestarikannya.
Para tetua desa juga terus menanamkan nilai-nilai filosofi tradisi ini, sehingga anak muda tidak hanya melihatnya sebagai ajang hiburan, tetapi juga sebagai warisan budaya yang harus dijaga. Dengan demikian, Omed-omedan tetap relevan di tengah arus modernisasi dan globalisasi.
Omed-omedan adalah contoh nyata bagaimana tradisi dapat bertahan dan berkembang tanpa kehilangan makna aslinya.
BACA JUGA:Minum Air Lemon di Pagi Hari, Benarkah Menyehatkan?
Tradisi tersebut bukan hanya memberikan hiburan, akan tetapi juga mengajarkan nilai persatuan, gotong royong, serta rasa saling menghormati.
Bagi masyarakat Banjar Kaja, melestarikan Omed-omedan berarti menjaga identitas budaya sekaligus mempererat ikatan sosial di antara warga.
Di mata wisatawan Omed-omedan menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk mempelajari budaya Bali yang unik dan juga mengesankan.
Dengan suasana meriah, penuh tawa, dan nuansa kebersamaan, tradisi ini layak dipertahankan sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang membanggakan.(*)