
Banyak yang menilai penampilannya penuh kepercayaan diri dan berhasil keluar dari kebiasaan peran maskulin sebelumnya.
5. Erik Estrada (lagi)
Selain film biopik, lanjutannya Srimulat: Hidup Memang Komedi memperluas peran Erick sebagai Tessy dengan intensitas emosi lebih tinggi. Ia terus menghidupkan tokoh tersebut sambil mengeksplorasi sisi kemanusiaan waria dengan rasa hormat dan penghormatan pada sosok yang diwakilinya.
BACA JUGA:Review dan Spesifikasi Toyota Raize 2025: SUV Kompak Stylish dengan Harga Efisien
6. Barry Prima – Realita Cinta dan Rock ’n Roll (2006)
Aktor laga ikonik era 1980-an ini pernah berakting sebagai transpuan. Meskipun sudah dikenal dengan peran-peran laga, Barry rela melebur citra pria keras yang selama ini melekat, dan membuktikan keseriusannya dengan penampilan total di film ini yang mendapat pujian dari penikmat film.
7. Fachri Albar – Jakarta Undercover (2007)
Fachri tampil transformasional sebagai transpuan. Ia rela mencukur rambut di wajah dan tubuh serta menampilkan gaya feminin yang matang demi peran tersebut. Meskipun film ini sempat menuai kontroversi, keterlibatannya dianggap salah satu contoh akting profesional yang berani keluar dari zona nyaman.
BACA JUGA:Waspadai! Ini 7 Tanda Korsleting Listrik Mobil yang Bisa Picu Kebakaran
Mengapa Peran Transpuan Butuh Totalitas?
- Menyelami Identitas Karakter.
Untuk menjembatani perbedaan budaya dan gender, aktor perlu memahami psikologi dan pengalaman hidup tokoh transpuan yang diangkat. Hal ini termasuk riset mendalam serta empati yang kuat untuk menghasilkan akting yang otentik.
- Mengatasi Stereotip
Indonesia masih memiliki persepsi tradisional yang kuat terhadap gender. Dengan totalitas akting, para aktor ini berhasil menampilkan sosok transpuan sebagai manusia yang utuh, bukan sekadar bahan ejekan atau humor murah.
BACA JUGA:Baterai Solid State Masih Jauh dari Kenyataan, Ini Kendalanya
- Memberikan Dampak Cinematic