
Setiap sudutnya menyimpan kesempatan untuk menangkap momen unik: tarsius yang melirik dengan mata bundarnya, monyet hitam yang tengah berinteraksi di ranting pohon, atau burung maleo yang berjalan perlahan di tanah.
Tak heran, banyak fotografer profesional hingga peneliti satwa memilih Tangkoko sebagai lokasi utama untuk pengamatan dan dokumentasi.
Pengalaman menyusuri jalur setapak di Tangkoko juga memberikan kesan petualangan yang mendalam.
BACA JUGA:Penyebab Sakit Perut Saat Berolahraga dan Cara Efektif Mengatasinya
Pepohonan tinggi yang rindang menghadirkan kesejukan alami, cahaya matahari yang menembus sela dedaunan menambah kesan dramatis, dan suara-suara alam seperti gemerisik daun atau panggilan satwa liar semakin memperkaya pengalaman.
Semua ini menjadi alasan kuat mengapa Tangkoko begitu dicintai para penjelajah alam.
Di samping nilai konservasinya, Tangkoko juga menjadi tempat belajar yang baik tentang pentingnya harmoni antara manusia dan alam.
Setiap wisatawan yang datang diajak untuk tidak hanya menjadi pengunjung, tetapi juga ikut menjaga kelestarian kawasan ini.
BACA JUGA:Rahang Bengkak: Ini Penyebab dan Solusi Tepat untuk Mengatasinya
Pesan pelestarian inilah yang membuat perjalanan ke Tangkoko bukan hanya menyenangkan, tetapi juga penuh makna.
Dengan segala kekayaan flora dan faunanya, tak berlebihan jika Cagar Alam Tangkoko disebut sebagai “permata hijau” Sulawesi Utara.
Ia bukan hanya menawarkan panorama yang memukau, tetapi juga menjadi benteng terakhir bagi kehidupan satwa endemik yang tak ternilai harganya.
Bagi siapa pun yang merindukan petualangan alam yang sesungguhnya, Tangkoko selalu terbuka lebar.
BACA JUGA:KUR BRI 2025, Solusi Modal UMKM Cicilan Ringan Mulai Rp216 Ribu per Bulan
Setiap kunjungan membawa pengalaman baru: rasa kagum pada satwa liar yang hidup bebas, kesadaran akan pentingnya menjaga alam, dan kenangan indah yang akan selalu terpatri.
Menyusuri Tangkoko bukan hanya tentang melihat satwa langka, tetapi juga tentang menyadari betapa berharganya setiap jengkal hutan dan kehidupan di dalamnya.(*)