Program Desaku Maju Pemprov Lampung Dapat Apresiasi Pemerintah Pusat

Kamis 10-07-2025,16:15 WIB
Reporter : Dedi Andrian
Editor : Budi Setiawan
Program Desaku Maju Pemprov Lampung Dapat Apresiasi Pemerintah Pusat

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Program ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi desa yang digagas Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal melalui Desaku Maju mendapat apresiasi dari Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat. 

Pengakuan tersebut disampaikan saat kunjungan Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, ke Desa Bumi Daya, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, Rabu 9 Juli 2025.

Kunjungan tersebut disambut oleh Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Jihan Nurlela dan Wakil Bupati Lampung Selatan M. Syaiful Anwar, dalam rangka kegiatan Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Ketahanan Pangan Berbasis Desa. 

“Atas nama Pemprov Lampung, kami menyampaikan apresiasi kepada Pak Deputi atas dukungan dan kunjungannya,” ujar Wagub Jihan.

BACA JUGA:Lepet Jagung Kukus: Camilan Tradisional Enak dan Cuan

BACA JUGA:Ubi Jalar dan Asam Lambung: Dukungan Alami untuk Pencernaan yang Lebih Sehat

Ia menilai kunjungan tersebut sebagai bukti nyata dukungan pemerintah pusat dalam memperkuat pembangunan desa. 

Jihan juga memaparkan pencapaian Lampung, di antaranya penurunan angka kemiskinan dari 12,62% pada 2019 menjadi 10,62% pada 2024, serta Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang telah mencapai Rp480 triliun—dengan sektor pertanian sebagai kontributor utama.

Namun demikian, ia menyoroti adanya paradoks: meski desa menjadi tulang punggung ekonomi, kemiskinan justru masih tinggi di wilayah perdesaan.

"Paradoks ini menjadi latar belakang lahirnya Desaku Maju. Program ini tak sekadar membangun infrastruktur, tapi menyasar pembentukan ekosistem ekonomi desa secara terintegrasi, berkelanjutan, dan berbasis potensi lokal," jelasnya.

BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Gandeng Aparat Hukum Awasi Isu LGBT di Lingkungan Warga dan Sekolah

BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Perketat Pengawasan Lingkungan, Respons Isu Grup Diduga LGBT

Lampung sebagai penghasil utama singkong, kopi, nanas, dan padi memiliki potensi besar, namun belum dimaksimalkan karena lemahnya hilirisasi di tingkat desa. 

Jihan mencontohkan, 3 juta ton gabah hanya menghasilkan nilai sekitar Rp20 triliun, padahal jika diolah menjadi beras premium di desa, nilainya bisa melonjak hingga Rp39 triliun.

Desaku Maju hadir dengan pendekatan multipihak: penyediaan alat pengering, pelatihan teknisi alsintan, pupuk organik, pemberdayaan UMKM berbasis digital, pembangunan jalan desa, hingga penguatan BUMDes.

Kategori :