Gangguan Massal SPKLU Hambat Liburan Pemilik EV

Senin 30-06-2025,12:10 WIB
Reporter : Mujitahidin
Editor : Budi Setiawan
Gangguan Massal SPKLU Hambat Liburan Pemilik EV

Masalah ini terjadi di tengah tren peningkatan populasi kendaraan listrik di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, hingga kuartal kedua 2025, jumlah kendaraan listrik roda empat di Indonesia telah melampaui 90.000 unit. 

Namun, jumlah SPKLU yang beroperasi baru mencapai sekitar 1.200 unit secara nasional, belum sebanding dengan kebutuhan pengguna, terutama di jalur-jalur luar kota.

Periode libur sekolah dan liburan pertengahan tahun pun membuat permintaan terhadap layanan SPKLU melonjak drastis. 

Ketergantungan pada sistem digital dan kurangnya backup manual dalam pengoperasian SPKLU membuat satu gangguan sistem bisa berdampak secara luas dan simultan.

BACA JUGA:Honda CT125: Bebek Petualang yang Tangguh, Retro, dan Siap Libas Segala Medan

Gangguan massal ini menjadi catatan penting bagi pemangku kebijakan dan penyedia layanan SPKLU. 

Di tengah target pemerintah mencapai 2 juta unit kendaraan listrik pada 2030, ketahanan sistem pengisian daya menjadi krusial.

Pengamat otomotif dan energi, Arief Handoko, menyebut insiden ini sebagai pengingat penting bahwa transisi energi tak cukup hanya dengan subsidi kendaraan. 

"Tanpa sistem pengisian daya yang stabil dan tersebar merata, adopsi EV bisa tersendat apalagi kalau gangguan seperti ini terjadi ketika peak season," ujarnya.

BACA JUGA:Ducati Multistrada V4: Motor Adventure Premium dengan Teknologi Radar Pertama di Dunia

Sebagai langkah darurat, operator SPKLU menyarankan agar pengguna EV memanfaatkan fasilitas pengisian daya di dealer resmi maupun pusat perbelanjaan yang memiliki unit mandiri. 

Pengguna juga diimbau untuk selalu memantau status SPKLU melalui aplikasi resmi PLN Mobile atau mitra lain yang bekerja sama.

Ke depan, perlu adanya peningkatan keandalan sistem backend, termasuk pengembangan sistem redundansi dan jalur alternatif transaksi, baik secara daring maupun luring.

Pemerintah pun didorong untuk mempercepat pembangunan SPKLU dengan pendekatan berbasis kawasan dan koridor utama, seperti jalur tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatera, untuk menjamin keamanan perjalanan pengguna EV dari kota ke kota. (*)

Kategori :