
Lebih dari sekadar tempat untuk swafoto, Janjang Koto Gadang juga mulai dilirik sebagai lokasi kegiatan luar ruang.
Beberapa sekolah dan institusi pendidikan menjadikan jalur ini sebagai tempat untuk kegiatan wisata edukatif, pengenalan budaya, maupun olahraga ringan.
Kegiatan semacam ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, tetapi juga menanamkan rasa cinta terhadap alam dan warisan lokal.
BACA JUGA:Gunung Singgalang, Jejak Legenda dan Keindahan Alam di Atas Awan
Letak Janjang Koto Gadang sangat strategis, hanya sekitar 15 menit perjalanan dari pusat Kota Bukittinggi.
Jika menggunakan kendaraan pribadi, pengunjung dapat memilih parkir di sekitar Gua Jepang atau di kawasan Ngarai Sianok, tergantung jalur yang dipilih. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki.
Fasilitas pendukung di sekitar lokasi pun cukup memadai. Terdapat area parkir, tempat duduk untuk beristirahat, dan beberapa warung makan milik warga setempat.
Meski demikian, wisatawan diimbau untuk tetap membawa air minum sendiri serta menjaga kebersihan selama berada di lokasi.
BACA JUGA:Kawah Ijen, Mahakarya Alam Jawa Timur yang Menyala di Kegelapan
Janjang Koto Gadang bukan sekadar tangga panjang yang menghubungkan dua tempat.
Ia adalah simbol dari perpaduan antara keindahan alam, warisan budaya, dan semangat sejarah yang masih hidup hingga kini.
Setiap anak tangga yang dilalui bukan hanya pijakan kaki, tetapi juga pengingat akan kekayaan kultural Minangkabau yang terus dijaga dan dilestarikan.
Bagi Anda yang sedang merencanakan liburan ke Sumatera Barat, Janjang Koto Gadang layak masuk dalam daftar kunjungan utama.
BACA JUGA:Triangulasi, Permata Tersembunyi di Rimba Alas Purwo
Tempat ini bukan hanya menawarkan keindahan visual, tetapi juga pengalaman spiritual dan historis yang menyentuh.
Menyusuri “Tembok Besar” Minang ini bisa menjadi momen reflektif, menyegarkan, sekaligus memperkaya pengetahuan akan kekayaan nusantara.(*)