Kawah Ijen, Mahakarya Alam Jawa Timur yang Menyala di Kegelapan

Kawah Ijen jadi ikon wisata Jawa Timur-Foto Freepik.com-
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Diujung timur Pulau Jawa, terdapat sebuah destinasi alam yang memukau, menyuguhkan panorama langka yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menyentuh sisi emosional setiap pengunjungnya.
Kawah Ijen, sebuah gunung berapi aktif yang berdiri tegak di ketinggian 2.443 meter di atas permukaan laut, menjadi salah satu primadona wisata alam Indonesia.
Terletak di kawasan Cagar Alam Taman Wisata Ijen, kawasan ini membentang di antara Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur.
Daya tarik utama dari Kawah Ijen adalah danau kawahnya yang berwarna hijau toska, dengan permukaan air yang tenang namun menyimpan kandungan asam yang sangat tinggi.
BACA JUGA:Triangulasi, Permata Tersembunyi di Rimba Alas Purwo
Danau ini memiliki kedalaman sekitar 200 meter dan membentang seluas lebih dari 5.000 hektare, menjadikannya sebagai salah satu danau kawah paling besar dan paling asam di dunia.
Warna air yang mencolok berpadu dengan kabut tipis di pagi hari menciptakan pemandangan layaknya lukisan alam yang hidup.
Namun keistimewaan Kawah Ijen tidak hanya terletak pada keindahan kawah dan danaunya. Salah satu fenomena alam paling langka dan paling dicari di dunia juga dapat ditemukan di sini, yakni blue fire atau api biru.
Api ini bukan berasal dari pembakaran biasa, melainkan dari gas belerang yang keluar dari celah bebatuan, kemudian terbakar saat bersentuhan dengan oksigen di suhu tinggi.
BACA JUGA:Pulau Hoga, Surga Ketenangan di Timur Sulawesi
Pancaran api berwarna biru ini hanya dapat dilihat dengan jelas pada malam hari, terutama menjelang dini hari saat suasana masih gelap.
Untuk menyaksikan blue fire dari dekat, para wisatawan harus memulai perjalanan mereka dari Pos Paltuding, titik awal pendakian Gunung Ijen.
Jalur pendakian sepanjang 3 kilometer ditempuh dalam waktu sekitar satu setengah hingga dua jam.
Meskipun medannya cukup menantang, suasana yang tenang serta udara sejuk pegunungan menjadi penyemangat tersendiri bagi para pendaki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: