Cerita Rakyat Jawa Timur 'Ande-Ande Lumut': Kisah Cinta dan Ujian Kehormatan

Kamis 12-06-2025,17:45 WIB
Reporter : Romdani
Editor : Budi Setiawan
Cerita Rakyat Jawa Timur 'Ande-Ande Lumut': Kisah Cinta dan Ujian Kehormatan

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pada zaman dahulu di tanah Jawa, terdapat dua kerajaan besar yang bernama Jenggala dan Kediri. 

Kedua kerajaan tersebut dulunya satu, akan tetapi dipisahkan oleh Raja Airlangga supaya tidak terjadi perebutan kekuasaan. 

Untuk menjaga hubungan baik, Pangeran Jenggala yang bernama Panji Asmarabangun dijodohkan dengan putri Kediri, yaitu Dewi Sekartaji.

Namun, sebelum pernikahan terjadi, sebuah kekacauan melanda. Kerajaan Kediri diserang, dan Dewi Sekartaji terpaksa melarikan diri untuk menyelamatkan diri. 

BACA JUGA:Kacaping Mandar: Alunan Tradisi dari Bumi Sulawesi Barat

Ia meninggalkan istana dan berkelana seorang diri hingga tiba di sebuah desa kecil. Di sana, ia ditampung oleh seorang wanita tua yang hidup bersama tiga anak perempuannya.

Putri Sekartaji menyembunyikan identitasnya dan juga memperkenalkan diri sebagai Klenting Kuning. Ia pun tinggal bersama wanita tua tersebut dan membantu pekerjaan rumah. 

Namun ketiga anak perempuan wanita tersebut—yang dikenal sebagai Klenting Merah, Klenting Hijau, serta Klenting Biru—yang tidak menyukai Klenting Kuning. 

Mereka juga memperlakukannya sebagai pembantu yang juga sering bersikap kasar padanya.

BACA JUGA:Wayang Timplong: Cerminan Kesederhanaan dan Kejayaan Budaya Nganjuk

Sementara itu, pasa Kerajaan Jenggala, Pangeran Panji Asmarabangun merasa sedih karena kehilangan tunangannya. 

Ia pun menyamar menjadi rakyat biasa serta menggunakan nama Ande-Ande Lumut. Kemudian Ia tinggal di sebuah desa bersama seorang ibu tua bernama Mbok Randa. 

Untuk menemukan kembali Sekartaji tanpa diketahui banyak orang, ia pun membuat sayembara untuk mencari calon istri. Ia juga berharap Sekartaji akan muncul dalam sayembara itu.

Berita tentang sayembara Ande-Ande Lumut tersebar luas. Klenting Merah, Hijau, dan juga Biru sangat bersemangat untuk ikut serta karena mereka ingin menikah dengan pria tampan serta kaya. 

BACA JUGA:Karapan Sapi: Kebanggaan dan Identitas Budaya Madura

Kategori :