
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Hyundai kembali menjadi bahan pembicaraan publik setelah menghadapi gugatan hukum dari sejumlah pemilik SUV andalannya, Hyundai Palisade, di Amerika Serikat.
Gugatan ini diajukan di California dan menyasar model produksi tahun 2023 hingga 2025, dengan tuduhan bahwa Hyundai menyembunyikan cacat serius pada sistem pengereman dan suspensi.
Dikutip dari Headlight.News, gugatan class action tersebut dilatarbelakangi oleh laporan dari para pemilik Palisade yang mengalami masalah ketika mengerem terutama di medan yang tidak rata.
Bahkan mereka mengaku mobil membutuhkan jarak berhenti lebih panjang saat melakukan pengereman dalam kondisi normal.
BACA JUGA:BYD Seal 06 DM-i Wagon Siap Mengaspal, Tawarkan Kombinasi Elegan dan Ramah Lingkungan
Masalah juga diduga berasal dari kesalahan pada sistem Anti-lock Braking System (ABS) dan kontrol stabilitas traksi.
Dalam dokumen gugatan, disebutkan bahwa sistem tersebut bisa salah membaca kecepatan roda, yang menyebabkan rem tidak bekerja optimal meskipun pedal diinjak terus-menerus.
Hal ini jelas membahayakan keselamatan, meski sejauh ini belum dilaporkan adanya korban luka maupun kecelakaan.
Lebih parahnya lagi, Hyundai dituduh sudah mengetahui potensi cacat ini sejak tahap pengujian praproduksi, namun tetap meluncurkan kendaraan tersebut ke pasar tanpa perbaikan yang memadai.
BACA JUGA:Drama Panas Industri Mobil Listrik China: Dari Sindiran Halus hingga Serangan Terbuka
Selain isu pada sistem rem, sejumlah pemilik juga mengeluhkan kerusakan pada suspensi belakang, khususnya pada varian Palisade yang menggunakan sistem self-leveling.
Setelah menempuh jarak sekitar 20.000 hingga 60.000 mil, sistem suspensi ini dilaporkan mengalami kebocoran dan penurunan stabilitas yang berpengaruh langsung terhadap kenyamanan berkendara.
Yang menjadi perhatian adalah, kerusakan ini sering terjadi setelah masa garansi berakhir, membuat banyak konsumen merasa dirugikan.
Sebagian pemilik bahkan memilih untuk mengganti sistem suspensi mereka dengan versi konvensional, karena frustrasi dengan biaya perbaikan yang tinggi dan hasil yang tidak memuaskan.
BACA JUGA:MV3 Pandu Jadi Mobil Listrik Tempur Buatan Anak Bangsa Siap Menjelajah Medan Ekstrem