
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Kini industri kendaraan listrik (EV) di China sedang memanas.
Forum Otomotif Chongqing 2025, yang semula diharapkan menjadi ajang kolaborasi strategis antarpelaku industri, justru berubah menjadi panggung drama dan perseteruan terbuka antar raksasa otomotif.
Bahkan di tengah ketegangan yang tengah memuncak itu ternyata muncul Chery yang tampil menjadi penyejuk suasana. Wakil Presiden Eksekutif Chery, Li Xueyong, mengajak semua pihak melihat kompetisi sebagai peluang.
“Persaingan yang ketat adalah bahan bakar pertumbuhan, selama kita tetap fokus pada kekuatan inti masing-masing,” ujarnya, menyerukan semangat positif di tengah perang kata-kata yang makin tak terkendali.
BACA JUGA:MV3 Pandu Jadi Mobil Listrik Tempur Buatan Anak Bangsa Siap Menjelajah Medan Ekstrem
Namun, suasana damai itu cepat memudar. Huawei, melalui pimpinan divisi otomotifnya Yu Chengdong, menyulut kontroversi dengan menyindir pesaing secara tersirat.
Komentar itu memicu reaksi dari CEO Xiaomi, Lei Jun, yang membalas lewat unggahan di media sosial dengan sindiran diplomatis, “Mencela adalah bentuk kekaguman.”
Situasi makin memanas saat Great Wall Motor (GWM) ikut masuk ke dalam pusaran.
Bahkan jauh sebelum forum itu berlangsung, Chairman GWM Wei Jianjun sudah melontarkan pernyataan tajam, pasalnya dia menyebut kondisi persaingan EV saat ini ibarat bom waktu yang siap meledak kapan dan dimana saja.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Resmikan Mobil Listrik Taktis Pindad MV3 Pandu, Simak Keunggulannya!
Kehadiran Geely dalam forum pun tidak kalah agresif.
Wakil Presiden Senior Geely Holding, Victor Young, secara terbuka menyindir BYD, menyebut perusahaan itu bersikap munafik.
Ia mengkritik gaya komunikasi BYD yang dinilai terlalu emosional dan menyarankan agar setiap konflik diselesaikan lewat jalur hukum.
Ia juga menyinggung isu hukum yang tengah melibatkan BYD dan GWM, yakni terkait desain tangki bahan bakar kendaraan.
BACA JUGA:Toyota Fortuner GR Sport 2025: SUV Gagah Siap Hadapi Segala Medan