Berikut beberapa motif terkenal dari kain tenun khas Aceh beserta makna dan penggunaannya:
1. Motif Bungong Kalimah
Motif ini menonjolkan elemen keagamaan dengan memasukkan tulisan suci pada bagian kain. Umumnya digunakan sebagai penutup kepala atau selendang dalam acara keagamaan dan adat. Karena sifatnya yang sakral, penggunaannya harus penuh kehormatan.
BACA JUGA:Silek Lanyah: Tradisi Unik Penuh Nilai dari Ranah Minangkabau
2. Motif Buah Delima
Terinspirasi dari buah yang disebut dalam literatur keagamaan, motif ini melambangkan keindahan dan keberkahan. Kain dengan motif ini cocok untuk berbagai acara umum dan semi-formal.
3. Motif Pintu Aceh
Menggambarkan bentuk pintu rumah adat Aceh, motif ini menyiratkan makna tentang sikap terbuka dan persaudaraan. Dahulu kain bermotif ini digunakan oleh kalangan bangsawan dan dalam upacara penting.
BACA JUGA:Pakaian Adat Minangkabau: Simbol Budaya yang Sarat Makna
4. Motif Rencong
Melambangkan senjata tradisional Aceh, rencong, yang juga menjadi simbol keberanian dan perjuangan. Kain bermotif ini biasanya digunakan dalam acara adat atau sebagai bagian dari busana tradisional dalam festival budaya.
Kain tenun Aceh adalah bagian dari warisan budaya Indonesia yang sangat berharga. Di balik 55 motif dan helai benangnya, terdapat cerita tentang perjuangan, nilai-nilai luhur, dan keindahan yang diwariskan turun-temurun.
Memiliki atau mengenakan kain ini bukan sekadar soal estetika, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap budaya dan sejarah Aceh. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mendukung pelestarian kain tenun ini agar tetap hidup dan dikenal lebih luas di masa depan.(*)