Air laut di sekitarnya jernih, dengan gradasi warna biru muda hingga biru tua yang membentuk pemandangan menyejukkan mata.
Karena letaknya di antara Pulau Jawa dan Pulau Panaitan, perairan di sekeliling Pulau Peucang cenderung tenang, dengan gelombang yang sangat kecil.
Kondisi ini membuatnya ideal untuk kegiatan renang, snorkeling, atau sekadar bermain air.
Saat pagi tiba, garis pantai menjadi tempat yang sempurna untuk menikmati terbitnya matahari.
BACA JUGA:Rekomendasi Smartwatch Tahun 2025 Beserta Harganya
Warna keemasan yang perlahan menyebar di atas permukaan laut menciptakan suasana syahdu yang sulit dilupakan.
Sebaliknya, ketika senja datang, pengunjung dapat menuju ke sisi lain pulau, tepatnya ke Karang Copong, untuk menyaksikan pemandangan matahari terbenam yang tak kalah memukau.
Karang Copong adalah sebuah batu karang besar yang memiliki lubang di bagian tengahnya. Nama ini berasal dari istilah lokal, di mana “copong” berarti berlubang.
Lokasi ini menjadi favorit pengunjung karena menyajikan lanskap laut lepas dan matahari yang perlahan menghilang di balik cakrawala.
BACA JUGA:Honda CB150R: Motor Sport Street Fighter Andalan dengan Gaya Agresif dan Performa Andal
Untuk mencapainya, wisatawan harus menyusuri jalur hutan sejauh kurang lebih tiga kilometer dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.
Perjalanan menuju Karang Copong memberikan pengalaman tersendiri.
Jalurnya melewati hutan dengan pepohonan besar yang usianya mungkin telah ratusan tahun.
Cahaya matahari yang menyusup di antara dedaunan menciptakan suasana yang tenang dan alami.
BACA JUGA:Suzuki DR-Z4SM 2025: Supermoto Modern yang Siap Kuasai Jalan dan Trek
Wisatawan sangat disarankan berjalan bersama petugas taman nasional yang berjaga di Pulau Peucang, untuk keamanan dan kenyamanan selama berada di jalur hutan.