Garis Kemiskinan di Lampung September 2024 Meningkat Hingga 2,13 Persen

Rabu 15-01-2025,22:18 WIB
Reporter : Dedi Andrian
Editor : Budi Setiawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung melaporkan bahwa garis kemiskinan pada September 2024 mencapai Rp599.018 per kapita per bulan, meningkat 2,13 persen dibandingkan Maret 2024.

Kenaikan ini didominasi oleh Garis Kemiskinan Makanan (GKM) yang menyumbang 74,82 persen, sedangkan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM) hanya 25,18 persen.

“Kenaikan garis kemiskinan terjadi di wilayah perkotaan maupun perdesaan. Di perkotaan, garis kemiskinan naik 2,30 persen menjadi Rp655,6 ribu per kapita per bulan, sedangkan di perdesaan naik 2,04 persen menjadi Rp571,8 ribu per kapita per bulan,” jelas Statistisi Ahli Madya BPS Lampung, Febiyana Qomariyah, Rabu 15 Januari 2025.

Meskipun garis kemiskinan meningkat, tingkat kemiskinan di Lampung justru turun dari 10,69 persen pada Maret 2024 menjadi 10,62 persen pada September 2024. 

BACA JUGA:Pelantikan Gubernur 7 Februari Mendatang, Pemprov Lampung Belum Terima Informasi Resmi Perubahan Jadwal

BACA JUGA:DPP PEMATANK dan Aliansi KERAMAT Desak Kejati Lampung Usut Tuntas Dugaan Mafia Tanah

Penurunan ini sejalan dengan tren nasional, di mana tingkat kemiskinan menurun dari 9,03 persen menjadi 8,57 persen pada periode yang sama.

Sejak Maret 2015, tingkat kemiskinan di Lampung terus menunjukkan tren penurunan, dari 14,35 persen menjadi 10,62 persen pada September 2024. Namun, disparitas antara perkotaan dan perdesaan masih cukup tinggi.

Tingkat kemiskinan perkotaan: 7,91 persen (239,51 ribu jiwa).

Tingkat kemiskinan perdesaan: 12,04 persen (699,80 ribu jiwa).

BACA JUGA:SIMFONI PPA Catat 636 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Lampung Sepanjang 2024

BACA JUGA:Mirza-Jihan Komitmen Perkuat Pemberdayaan Desa Lewat BUMDes

Selama Maret hingga September 2024, jumlah penduduk miskin di perdesaan bertambah 2,6 ribu jiwa, sementara di perkotaan berkurang 4,5 ribu jiwa.

“Sejak September 2019 hingga masa pemulihan pandemi, disparitas kemiskinan tetap menjadi tantangan. Namun, angka kemiskinan di perkotaan dan perdesaan kini sudah kembali ke level sebelum pandemi,” tambah Febiyana.

BPS juga mencatat peningkatan pada indikator kemiskinan, seperti Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2):

Kategori :