MEDIALAMPUNG.CO.ID - Keberadaan Agen BRILink di daerah pedesaan seperti di Desa Mulyaguna, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), menjadi solusi finansial bagi masyarakat setempat, terutama bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ingin berkirim uang kepada keluarga mereka.
Di wilayah ini, akses ke layanan perbankan konvensional terbatas, dan sebelumnya, warga harus menempuh perjalanan panjang untuk menemukan ATM di kota terdekat.
Namun, Ria, pemilik Agen BRILink di desa tersebut, mengambil inisiatif membuka layanan ini untuk mempermudah warganya dalam melakukan transaksi keuangan.
Menurut Ria, inisiatif ini muncul dari kesulitannya sendiri dalam mengirim uang ke ATM di Kayuagung, yang membutuhkan waktu dan biaya ekstra.
"Saya saja repot dulu kirim uang ke ATM di Kayuagung," ujarnya.
Dengan banyaknya warga desa yang bekerja di luar negeri, seperti di Malaysia, Arab Saudi, Taiwan, dan Jepang, kebutuhan untuk transfer uang semakin meningkat.
Setiap bulan, agennya dapat memproses transaksi hingga puluhan juta rupiah dari para pekerja migran yang mengirim uang ke keluarga mereka di desa.
Salah satu faktor yang membuat layanan BRILink di Desa Mulyaguna begitu diminati adalah biaya pengiriman yang terjangkau.
Setiap pengiriman senilai Rp1 juta hanya dikenakan biaya Rp10 ribu, jauh lebih hemat dibandingkan dengan biaya transportasi yang harus dikeluarkan jika harus pergi ke Talang Pangeran atau Kayuagung, yang mencapai Rp25 ribu sekali jalan dengan ojek.
Karena itu, banyak warga yang lebih memilih layanan BRILink untuk kemudahan dan keamanan yang ditawarkannya.
Selain layanan pengiriman uang, Agen BRILink di Mulyaguna juga melayani berbagai transaksi lain seperti pembayaran cicilan motor, tagihan listrik, pembelian pulsa, dan transaksi lainnya.
Ria, sebagai pemilik agen, biasanya melayani warga dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
Bahkan, untuk warga yang membutuhkan layanan di luar jam operasional, ia masih bersedia melayani demi kemudahan masyarakat.
Kehadiran BRILink di desa ini semakin dirasakan manfaatnya, terutama menjelang momen-momen khusus seperti Idul Fitri.
Pada saat itu, volume transaksi biasanya meningkat tajam, seiring banyaknya pekerja migran yang ingin mengirimkan uang lebih banyak untuk kebutuhan keluarga.